Jonan Resmikan 3 Gardu Induk di Aceh, PLN Hemat Rp 265,5 M per Tahun

9 April 2019 12:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM, Ignasius Jonan memberikan sambutan saat meresmikan gardu induk dan saluran udara tegangan tinggi di Takengon, Aceh, Selasa, (9/4). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM, Ignasius Jonan memberikan sambutan saat meresmikan gardu induk dan saluran udara tegangan tinggi di Takengon, Aceh, Selasa, (9/4). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Ignasius Jonan meresmikan beroperasinya 3 GI (Gardu Induk) dan SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) yang ada di Takengon, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
ADVERTISEMENT
Kapasitas Gardu Induk 150 kilo Volt (kV) dan SUTT 150 kV. Keberadaan Gardu Induk dan SUTT ini bakal meningkatkan kapasitas penyediaan listrik di sekitarnya, terutama Aceh Tengah dan Bener Meriah.
"Kami harap peresmian ini bisa mendukung pertumbuhan perekonomian Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah melalui keandalan sistem kelistrikan dan suplai yang mencukupi," kata Jonan dalam sambutannya di Tekangon, Aceh, Selasa (9/4).
GI 150 kV Takengon dan SUTT 150 kV Takengon-Bireuen merupakan GI dan SUTT pertama di Aceh Bagian Tengah dengan kapasitas 30 MVA. Proyek ini merupakan bagian dari proyek PLTA Peusangan 88 MW yang sudah dimulai sejak 1998.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, dengan adanya Gardu Induk dan SUTT ini PT PLN (Persero) bisa menghemat biaya operasi hingga Rp 265,5 miliar per tahun. Penghematan ini berasal tidak digunakannya lagi minyak diesel sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) karena sudah ada gardu induk dan SUTT dan nantinya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan.
ADVERTISEMENT
"Apa yang bisa dilakukan dengan jaringan Rp 265,5 miliar per tahunnya karena masuknya transmisi. Sebab sebelumnya pakai PLTD 48,8 MW, ini harus ditutup karena ada transmisi. Ini menurunkan BPP (Biaya Pokok Produksi) yang selama ini diminta Pak Jokowi," kata Rida.
Senada, Direktur Bisnis Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto memastikan bahwa percepatan yang dilakukan PLN dalam pembangunan kelistrikan bisa menarik investor untuk datang dan memanfaatkan energi listrik yang tersedia.
Dirinya menambahkan, setelah terkoneksi dengan sistem 150 kV Sumatra Bagian Utara yang menjadi salah satu sumber suplai utama untuk pertumbuhan permintaan energi listrik di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, tentu saja hal ini akan meningkatkan keandalan suplai energi di lokasi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Dengan makin andalnya sistem kelistrikan di Aceh, kami harap bisa menarik para investor untuk berinvestasi dan membangun bisnisnya di Aceh. Hal ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, mulai dari warga, stakeholder dan pemerintah Provinsi Aceh, serta kerja keras dan cerdas teman-teman PLN," imbuhnya.
Adapun 3 GI dan SUTT yang diresmikan yakni:
a. Gardu Induk (GI) 150 kV Takengon dan Gardu Induk (GI) Extension 150 kV Bireuen dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Takengon – Bireuen;
b. Gardu Induk (GI) 150 kV Kutacane dan Gardu Induk (GI) Extension 150 kV Berastagi, dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV Berastagi – Kutacane;
c. Gardu Induk (GI) 150 kV Subulusalam dan Gardu Induk (GI) Extension 150 kV Sidikalang dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Sidikalang - Subulusalam.
ADVERTISEMENT
Untuk ke depannya GI dan SUTT Takengon - Bireuen dapat berfungsi sebagai evakuasi daya PLTA Peusangan 1&2 kapasitas 88 MW yang direncanakan beroperasi secara komersial (COD) pada tahun 2021 – 2022.
Kehadiran PLTA Peusangan selain bisa memenuhi kebutuhan listrik tjuga bisa menghemat biaya operasional PLN, khususnya di wilayah Aceh.
Peresmian Proyek Kelistrikan di Provinsi Aceh tersebut dipusatkan di lokasi GI 150 kV Takengon, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Selain Menteri ESDM acara ini juga dihadiri oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Dirjen Ketenagalistrikan Rida Mulyana dan Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto. Turut hadir pula stakeholder yang terlibat langsung maupun tidak langsung selama proses pengerjaan proyek ini, di antaranya Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Juga ada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Aceh Tengah serta dihadiri masyarakat sekitar proyek kelistrikan khususnya di Kabupaten Aceh Tengah.
ADVERTISEMENT