news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

JORR 2 Jadi, Angkutan Logistik Diminta Tak lagi Lewat Tol Sedyatmo

13 Mei 2019 14:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logistik KPU ke Pulau Masalembu tertunda Foto: Phaksy Sukowati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logistik KPU ke Pulau Masalembu tertunda Foto: Phaksy Sukowati/kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang atau sebaliknya, saat ini Tol Sedyatmo me‎njadi tumpuan kendaraan roda empat. Sebab jika melewati jalan arteri, waktu tempuh akan semakin lama karena macet.
ADVERTISEMENT
Alhasil kendaraan pribadi dan kendaraan logistik seperti truk berebut melintasi tol tersebut yang kini berujung pada kemacetan. Terlebih pada akhir pekan lalu, tarif tol bagi kendaraan logistik diturunkan, sementara tarif kendaraan pribadi naik.
Namun demikian, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menyebut, kemacetan di Tol Sedyatmo lantaran kendaraan pribadi dan truk menumpuk akan berkurang pada akhir tahun ini.
Sebab, Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 ditargetkan selesai pada Desember 2019. Adapun salah satu ruas tol JORR II yang dibangun yakni‎ menghubungkan Bandara Soetta juga, sehingga mengurangi kepadatan Tol Sedyatmo.
"Kalau JORR 2‎ sudah berfungsi penuh akhir tahun ini, angkutan barang bisa kita dorong menggunakan JORR 2 tersebut," ujarnya kepada kumparan, Senin (13/5).
Truk-truk logistik. Foto: Novan Nurul Alam/kumparan
Adapun JORR 2 terdiri atas 6 ruas tol,‎ yakni Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran sepanjang 14,2 km, Kunciran-Serpong sepanjang 11,1 km, Serpong-Cinere sepanjang 10,1 km, Cinere-Jagorawi sepanjang 14,7 km, Cimanggis-Cibitung sepanjang 26,5 km, dan Cibitung-Cilincing sepanjang 34 km.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data BPJT Kementerian PUPR, Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran yang akan menghubungkan Bandara Soetta digarap PT Jasamarga Kunciran. Saat ini progres konstruksi ruas tol itu telah mencapai 63,96 persen.
"Infrastruktur jalan itu akan mengakomodasi perubahan karakter demand pergerakan di wilayah Jabodetabek," kata Danang.
Dia menambahkan, sejak Bandara Soetta berkembang, kawasan sekitarnya tumbuh menjadi koridor ekonomi baru seperti perkantoran hingga pergudangan. Hal tersebut memunculkan kendaraan baru yang melintas, yakni truk kontainer.
"Dengan demikian, kita harus berbagi antara angkutan logistik dengan angkutan penumpang. Kan ke bandara juga bisa menggunakan jalan rel (kereta)," ucapnya.