Jusuf Kalla Tak Mau RI Hanya Jadi Pasarnya China dan Jepang

18 Agustus 2019 13:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres Jusuf Kalla memberi sambutan di acara Peringatan Hari Konstitusi di Gedung MPR. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Jusuf Kalla memberi sambutan di acara Peringatan Hari Konstitusi di Gedung MPR. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menjadi pembicara dalam acara 1.000 Startup Digital di Istora Senayan, Jakarta. Di depan para generasi muda, pengusaha startup hingga jajaran menteri kabinet, JK meminta generasi muda untuk berpikir dan mulai menjadi pengusaha.
ADVERTISEMENT
Dengan jumlah pengusaha semakin banyak maka mereka bisa memproduksi dan menjual produk buatan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan konsumen tanah air.
"Kalau Anda enggak mulai usaha startup maka kita akan jadi konsumen Jepang dan China," kata JK di Istora Senayan, Minggu (18/8).
Ia tak ingin Indonesia bernasib seperti Amerika Serikat (AS). Di mana, rak-rak di pertokoan di AS diisi oleh produk-produk buatan China.
Wapres Jusuf Kalla yang memiliki latar belakang pengusaha ini menyarankan generasi muda tak hanya fokus membuat bisnis dalam bentuk platform. Bisnis bisa dalam bentuk menjual dan menciptakan barang sehingga transaksinya nampak.
"Jangan berpikir seperti (buat) platform, harus berpikir buat biskuit, baju, bagaimana jual buah. Harus berpikir macam-macam, jangan berpikir satu," tambahnya.
Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital Ignite The Nation di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (18/8). Foto: Gerakan Nasional 1000 Startup Digital
Belajar dari Jepang dan Korsel
ADVERTISEMENT
Wapres Jusuf Kalla menilai Indonesia harus mencontoh Jepang dan Korea Selatan. Kedua negara yang minim sumber daya alam itu berhasil menjadi negara industri dan negara maju. Produk kedua tersebut menjadi raja di dalam dan luar negeri. Bagi JK, kunci sukses di Negeri Ginseng dan Sakura itu adalah semangat dan pendidikan. Ia meminta generasi muda jangan terlena dengan sebutan Indonesia sebagai negara kaya. Baginya, tanpa usaha dan pendidikan, maka hal itu akan sia-sia.
"Kita senang kata-kata (Indonesia) kaya, termasuk salah saya, menteri juga salah. Pemerintah lah," tegasnya.
Untuk itu, JK meminta generasi muda yang tertarik di dunia usaha untuk segera memulai. Ia mengibaratkan dengan seorang yang berniat belajar renang dan telah belajar teori berenang. Ia harus memulai agar bisa menjadi perenang. Maka si calon perenang ini harus masuk ke pinggiran kolam atau sungai, baru pelan-pelan masuk ke tengah. Setelah beberapa hari berlatih, maka ia sudah mulai bisa berenang.
ADVERTISEMENT
"Enggak usaha baca banyak teori, mulai aja dulu," sarannya.