Kadin Ungkap Penyebab Sulitnya Ekonomi RI Saat Ini

24 Mei 2019 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret Kemiskinan di Indonesia Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Potret Kemiskinan di Indonesia Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengungkapkan alasan sulitnya kondisi perekonomian saat ini.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kebijakan Moneter, Fiskal dan Publik Raden Pardede menjelaskan, kondisi perekonomian Indonesia turut dipengaruhi oleh faktor global. Contohnya adalah perang dagang AS-China yang berdampak ke seluruh negara lainnya, termasuk Indonesia.
"Kondisi ekonomi global saat ini cenderung melemah karena adanya perang dingin antara China dengan AS, ini bisa membekukan jalan baik dari sisi politik, ekonomi, maupun teknologi, bahkan sampai militer," ujar Raden di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (24/5).
Perang dagang AS-China tersebut juga menekan ekspor komoditas unggulan Indonesia. Akibatnya, ekspor Indonesia pun anjlok dalam beberapa waktu terakhir ini.
"Batu bara kemudian CPO juga agak mengalami tekanan. Berpengaruh kepada trade kita dan juga tekanan account kita," katanya.
Pertumbuhan Ekonomi Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Raden melanjutkan, ekspor komoditas yang anjlok pun berpengaruh pada melambatnya penerimaan pajak. Sehingga tak heran defisit APBN pun ikut melebar.
ADVERTISEMENT
Hingga akhir April 2019, defisit APBN mencapai Rp 101 triliun atau 0,63 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini melebar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mengalami defisit 0,37 persen dari PDB.
"Jadi intinya, persoalan yang terjadi di dunia ini mempengaruhi perekonomian kita dan kita tentu terpengaruh," kata Raden.
Raden pun meminta pemerintah untuk turut mencari solusi atas kondisi tersebut. Menurutnya, koordinasi antara pemerintah dengan pihak swasta pun harus terus dilakukan.
"Oleh karena itu pertanyaan berikutnya adalah, kalau global seperti ini, kita berpengaruh, terus apa yang kita lakukan? Itu sebetulnya yang menjadi PR kita ke depan," tambahnya.