Kadin Usulkan Insentif Agar Eksportir Mau Konversi Devisa ke Rupiah

18 September 2018 14:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Dolar-Rupiah (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dolar-Rupiah (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang berhasil masuk ke Tanah Air hingga saat ini baru sekitar 80-81 persen. Dari angka tersebut, hanya 15 persen DHE yang telah dikonversi ke dalam rupiah.
ADVERTISEMENT
Kedua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani, mengatakan bahwa pada dasarnya eksportir mau mendukung kebijakan pemerintah yang sedang berupaya memperkuat rupiah.
Hanya saja, agar eksportir mau mengkonversi DHE mereka ke rupiah dan menyimpannya di bank dalam negeri, pemerintah perlu memberikan insentif. Misalnya dengan suku bunga yang menarik.
“Kalau kita lihatnya gini, kalau pelemahan mata uang berkelanjutan, kan kita juga yang susah. Jadi, saat ini sih, yang kita sampaikan satu, karena sekarang kalau ditukarkan dan makin panjang, suku bunga makin turun. Itu lah yang dibenerin. Jadi (bunga bank) harus lebih naik kan kalau mengendapnya lebih lama,” kata dia saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (18/9).
ADVERTISEMENT
Rosan bilang, jika itu bisa dilakukan pemerintah, gairah pengusaha untuk mengkonversi DHE ke rupiah bisa tumbuh. Saat ini, DHE yang dikonversi ke rupiah diakui dia masih sedikit, baru 13,5 persen.
Rosan menuturkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah memanggil para eksportir untuk dimintai komitmen mengkonversi DHE dari dolar AS ke rupiah. Menurut Rosan, DHE yang dikonversi ke rupiah bisa naik dari 13,5 persen menjadi 40 persen tahun depan.
“Bertahap ya. Kemarin kan 13,5 persen. Bisa sih sekarang jadi 40 persen dalam satu tahun. Kurang lebih segitu ya. (Eksportir) sudah dipanggil satu-satu. Sudah diminta komitmennya dan diminta detailnya berapa (mata uang dolar AS) yang bisa dikonversi ke rupiah dan berapa yang buat bayar utang,” ujarnya.
Ketua Kadin Rosan Roeslani di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta (18/9/2018) (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Kadin Rosan Roeslani di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta (18/9/2018) (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Sebelumnya diberitakan, Bank Indonesia (BI) mencatat devisa hasil ekspor (DHE) yang masuk ke Indonesia hingga saat ini baru sekitar 80-81 persen. Bahkan dari angka itu baru 15,1 persen yang dikonversi ke rupiah per April 2018.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut membuat risau lantaran devisa seperti mengalami kebocoran akibat tak dikonversikan ke rupiah. Akibatnya, pasokan dolar AS berkurang dan rupiah menjadi tak stabil.