KAI Baru Bayar Rp 8 T ke Adhi Karya Terkait Pembangunan LRT Jabodebek

3 Oktober 2019 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stasiun LRT Kampung Rambutan yang masih dalam proses pembangunan, Jakarta Timur, Kamis (14/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Stasiun LRT Kampung Rambutan yang masih dalam proses pembangunan, Jakarta Timur, Kamis (14/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI baru membayar sekitar Rp 8 triliun kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), terkait pembangunan proyek Light Rail Transit atau LRT Jabodebek.
ADVERTISEMENT
PT KAI merupakan investor proyek tersebut sesuai penugasan pemerintah. Selama ini, pembayaran dari KAI dilakukan bertahap menyesuaikan dengan progres konstruksi LRT Jabodebek.
"Sudah Rp 8 triliun koma sekian," ujar Direktur Operasi II Adhi Karya, Pundjung Setya Brata saat ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Kamis (3/10).
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mengajukan tagihan ke PT KAI sebesar Rp 1,2 triliun. Jika dibayar, total pendapatan yang diterima Adhi Karya dari PT KAI akan mencapai Rp 10 triliun.
"Ini yang sedang (diajukan) ke KAI Rp 1,4 (triliun), nett-nya Rp 1,2 triliun. Mudah-mudahan segera rilis," katanya.
Pekerja beraktivitas di lokasi proyek pembangunan longspan atau jembatan panjang LRT Jabodebek lintas pelayanan 1 Cawang-Cibubur,. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pundjung menambahkan, saat ini progres keseluruhan pengerjaan LRT Jabodebek mencapai 65,77 persen, terdiri dari Cawang - Cibubur, Cawang - Dukuh Atas, dan Cawang - Bekasi Timur.
ADVERTISEMENT
"Paling awal kan Cawang - Cibubur 85,28 persen, Cawang - Dukuh Atas 55,9 persen, Cawang - Bekasi Timur 59,12 persen," jelas Pundjung.
Pembangunan LRT Jabodebek membutuhkan biaya investasi senilai Rp 22,8 triliun. Dari angka itu, 60 persen ditanggung KAI, 30 persen Adhi Karya, dan 10 persen dibiayai pemerintah.