KAI: Tarif LRT Jabodebek Rp 12.000, Disubsidi Rp 18.000

15 Februari 2019 18:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara pemasangan U Shaped Girder pada proyek pembangunan kereta api ringan (LRT) Jabodebek rute Cawang - Cibubur di simpang susun Pasar Rebo, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara pemasangan U Shaped Girder pada proyek pembangunan kereta api ringan (LRT) Jabodebek rute Cawang - Cibubur di simpang susun Pasar Rebo, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menargetkan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Bogor Depok Tangerang (Jabodebek) dapat beroperasi penuh melayani masyarakat pada Maret 2021.
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi LRT Jabodebek KAI, John Roberto, menyampaikan bahwa hingga saat ini, rencana tarif LRT Jabodebek sekali jalan sebesar Rp 12.000, menyesuaikan dengan kemampuan masyarakat.
"Penetapan tarif Rp 12.000 dilihat dibandingkan dengan tarif keekonomian, ini sesuai willingness to pay," ujarnya di Grandhika Hotel, Jakarta, Jumat (15/2).
Menurut dia jika mempertimbangkan biaya investasi, semestinya tarif LRT Jabodebek mencapai Rp 30.000. Nantinya pemerintah akan memberikan subsidi agar biaya operasional LRT Jabodebek bisa tertutupi.
"Tarif keekonomian itu kan Rp 30.000, tapi willingness to pay-nya Rp 12.000. Flat, sekali jalan. Rencana subsidi Rp 18.000 dari pemerintah pusat," tegas John.
Dia menambahkan pada Juni 2019 nanti, kereta LRT Jabodebek yang dipesan dari INKA akan mulai tiba dan diuji coba. Dengan uji coba lebih dini itu, diharapkan LRT Jabodebek akan lebih siap dioperasikan pada waktunya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Operasi II Adhi Karya, Pundjung Setya Brata, mengatakan bahwa LRT Jabodebek dapat menampung 500 ribu penumpang per hari. Nantinya akan terdapat 31 rangkaian kereta yang siap melayani.
Adapun rute LRT Jabodebek terdiri dari 3 lintas, yakni lintas Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur. PT KAI merupakan investor dari proyek ini.
"Progres konstruksi saat ini 58,33 persen. Untuk Cawang-Cibubur 78,45 persen, Cawang-Dukuh Atas 46,13 persen, dan Cawang-Bekasi Timur 52,77 persen," katanya.