Kaleidoskop: 57 Perusahaan IPO di 2018, Simak Pergerakan Sahamnya

31 Desember 2018 18:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gedung Bursa Efek Indonesia. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gedung Bursa Efek Indonesia. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sepanjang 2018, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 57 perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Jumlah tersebut melampaui target IPO BEI yang mematok 38 perusahaan. Jumlah perusahaan yang IPO tahun ini juga mengalami lonjakan dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 37 perusahaan. Ini juga sekaligus menjadi tahun yang paling banyak mencatatkan emiten.
ADVERTISEMENT
Meski melantai di bursa ketika kondisi perekonomian global tengah bergejolak, namun emiten-emiten baru tersebut menunjukkan kinerja yang cukup positif.
Berikut kumparan merangkum kinerja 57 emiten sepanjang 2018:
1. PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM)
Melantai di bursa pada 16 Januari 2018. Dalam aksi korporasi tersebut, keseluruhan saham yang dilepas berjumlah 200 juta saham dengan harga Rp 208 per saham. Dari gelaran IPO ini, perseroan meraup dana sebesar Rp 41,6 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham LCKM naik 4,8 persen ke posisi Rp 218 per saham.
2. PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS)
Melantai di bursa pada 15 Februari 2018. Dalam aksi korporasi ini, perusahaan yang bergerak di bidang usaha konstruksi penambangan, pengolahan, dan pemurnian, perdagangan dan pengangkutan ini melepas 400 juta lembar saham baru. Jika dihitung dari harga penawaran sebesar Rp 400, maka BOSS mendapatkan dana segar sebanyak Rp 160 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham BOSS naik 500 persen ke posisi Rp 2.400 per saham.
ADVERTISEMENT
3. PT Jaya Trishindo Tbk (HELI)
Melantai di bursa pada 27 Maret 2018. Dalam masa penawaran umum saham perdana, manajemen melepas 250 juta lembar saham dengan harga Rp 110 per saham. Dana segar yang dikantongi perseroan dari IPO sebesar Rp 27,5 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham HELI naik 10 persen ke posisi Rp 121 per saham.
4. PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY)
Melantai di bursa pada 28 Maret 2018. Dalam proses pencatatan ini, JSKY melepas 20 persen sahamnya ke publik dengan nilai emisi Rp 81,3 miliar. Harga penawaran umum yang ditetapkan sebesar Rp 400 per saham. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham JSKY naik 155 persen ke posisi Rp 1.020.
IPO Super Energy di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat (5/10/2018). (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
IPO Super Energy di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat (5/10/2018). (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
5. PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS)
ADVERTISEMENT
Melantai di bursa pada 6 April 2018. Dalam aksi korporasinya ini, perusahaan melepas sebanyak 150 juta saham dengan harga Rp 276 per saham. Perseroan meraup dana IPO sebesar Rp 41,40 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham INPS naik 639 persen ke posisi Rp 2.040 per saham.
6. PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM)
Melantai di bursa pada 9 April 2018. Dalam aksi penawaran umum perdana tersebut, TDPM menerbitkan 1,8 miliar saham atau sebanyak 17,193 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Perseroan menetapkan harga saham IPO sebesar Rp 228 per saham sehingga mengantongi dana segar sebesar Rp 411,01 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham TDPM naik 35 persen ke posisi Rp 308 per saham.
ADVERTISEMENT
7. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON)
Melantai di bursa pada 9 April 2018. GHON merupakan emiten layanan infrastruktur telekomunikasi yaitu penyedia menara. Dengan harga penawaran Rp 1.170 per saham dan total saham yang dilepas mencapai 152.882.000 lembar, maka perseroan memperoleh dana sebesar Rp 178,87 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham GHON naik 12,8 persen ke posisi Rp 1.320 per saham.
8. PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM)
Melantai di bursa pada 27 April 2018. Perusahaan pengembang properti, pengelolaan dan penyewaan gedung serta perhotelan itu menawarkan sebanyak-banyaknya 400 juta saham dengan harga penawaran awal Rp 115. Dari proses IPO ini, perseroan menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp 46 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham DFAM naik 665 persen ke posisi Rp 880 per saham.
ADVERTISEMENT
9. PT Charnic Capital Tbk (NICK)
Melantai di bursa pada 2 Mei 2018. Lewat aksi korporasi ini, NICK melepas 30,72 persen sahamnya ke publik atau setara dengan 200 juta saham dengan harga awal Rp 200 per saham. Lewat aksi korporasi ini, NICK memperoleh pendanaan sebesar Rp 40 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham NICK turun 39 persen ke posisi Rp 143 per saham.
10. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS)
Melantai di bursa pada 8 Mei 2018. Dalam aksi korporasi ini, perusahaan yang bergerak di bidang usaha perbankan syariah ini melepas 770,3 juta lembar saham baru atau 10 persen dari modal yang ditempatkan perseroan. Jika dihitung dari harga penawaran sebesar Rp 975, maka BTPS mendapatkan dana segar sebanyak Rp 751 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham BTPS naik 84 persen ke posisi Rp 1.795 per saham.
Bursa Efek Indonesia (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bursa Efek Indonesia (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
11. PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO)
ADVERTISEMENT
Melantai di bursa pada 14 Mei 2018. Melalui aksi korporasi tersebut, SPTO menawarkan 700 juta lembar saham baru atau sekitar 26 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Jumlah saham tersebut termasuk yang ditawarkan kepada karyawan melalui program employee stock allocation. Ditetapkan dengan harga Rp 1.160 per saham, perseroan mendapatkan dana sekitar Rp 812 miliar sebelum dikurangi biaya emisi. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham SPTO turun 13 persen ke posisi Rp 1.000 per saham.
12. PT Royal Prima Tbk (PRIM)
Melantai di bursa pada 15 Mei 2018. Dalam hajatan penawaran perdana saham, manajemen PRIM melepas saham seharga Rp 500 per saham. Dari aksi korporasi ini, perusahaan memperoleh pendanaan sebesar Rp 975 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham PRIM naik 21 persen ke posisi Rp 605 per saham.
ADVERTISEMENT
13. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)
Melantai di bursa pada 16 Mei 2018. Dalam pencatatan perdananya, saham HEAL ditawarkan pada harga Rp 3.700 per saham. Lewat aksi korporasi ini, HEAL melepas 11,8 persen dari modal ditempatkan dan disetor dengan jumlah emisi sebesar Rp 1,3 triliun. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham HEAL turun 30,8 persen ke posisi Rp 2.560 per saham.
14. PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA)
Melantai di bursa pada 23 Mei 2018. Perseroan melepas 604,37 juta saham dengan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp 1.100 per saham. Total dana diraup dari hasil IPO adalah Rp 664,81 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham PZZA turun 25 persen ke posisi Rp 880 per saham.
ADVERTISEMENT
15. PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK)
Melantai di bursa pada 23 Mei 2018. TRUK melepas 150 juta saham melalui IPO dengan harga awal Rp 230 per saham. Dengan demikian, TRUK menjaring pendanaan sebesar Rp 34,5 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham TRUK turun 44 persen ke posisi Rp 127 per saham.
Bursa Efek Indonesia (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bursa Efek Indonesia (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
16. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU)
Melantai di bursa pada 28 Mei 2018. Perseroan melepas sebanyak 177,78 juta saham atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Adapun harga penawaran umum perdana saham tersebut senilai Rp 3.850 per lembar. Perseroan menghimpun dana sebesar Rp 684 miliar dari IPO. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham TUGU turun 13,5 persen ke posisi Rp 3.330 per saham.
ADVERTISEMENT
17. PT Steadfast Marine Tbk (KPAL)
Melantai di bursa pada 8 Juni 2018. Dalam aksi korporasi tersebut, KPAL melepaskan sebanyak 350,008 juta saham dengan harga awal Rp 115 per saham. Melalui aksi korporasinya, perusahaan mengumpulkan dana segar sebesar Rp 40,25 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham KPAL naik 160,8 persen ke posisi Rp 300 per saham.
18. PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT)
Melantai di bursa pada 8 Juni 2018. Perusahaan kertas tersebut melepaskan sebanyak 664,2 juta saham dengan harga awal Rp 160 per saham. Dari aksi tersebut perusahaan meraup dana segar sebesar Rp 106,27 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham SWAT turun 22,5 persen ke posisi Rp 124 per saham.
ADVERTISEMENT
19. PT MNC Studios International Tbk (MSIN)
Melantai di bursa pada 8 Juni 2018. Dalam aksi IPO ini, perusahaan penyedia konten milik MNC Group ini melepas sebanyak-banyaknya 1,56 miliar saham dengan harga awal Rp 500 per saham. MSIN mendapatkan dana segar Rp 780 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham MSIN turun 37,6 persen ke posisi Rp 312 per saham.
20. PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA)
Melantai di bursa pada 28 Juni 2018. Lewat aksi korporasi ini, TNCA melepas 200 juta saham ke publik yang setara dengan 47,43 persen dari saham yang ditempatkan dan disetor. Harga pelaksanaan IPO sebesar Rp 150 per saham. Lewat IPO, Trimuda meraup pendanaan Rp 30 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham TNCA naik 33,3 persen ke posisi Rp 200 per saham.
Joko Widodo mengunjungi Bursa Efek Indonesia. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo mengunjungi Bursa Efek Indonesia. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
21. PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA)
ADVERTISEMENT
Melantai di bursa pada 5 Juli 2018. Dalam IPO ini, MAPA melepaskan 427 juta lembar saham dengan harga penawaran Rp 2.100 per saham. Lewat aksi korporasi ini, perusahaan berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp 897 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham MAPA naik 76,1 persen ke posisi Rp 3.700 per saham.
22. PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI)
Melantai di bursa pada 6 Juli 2018. Melalui aksi korporasi ini, perseroan berhasil meraih dana sebanyak Rp 138 miliar dengan melepas 1 miliar saham dengan harga penawaran Rp 138 per saham. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham TCPI naik 6.367 persen ke posisi Rp 8.925 per saham.
23. PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR)
ADVERTISEMENT
Melantai di bursa pada 9 Juli 2018. BPTR menetapkan saham IPO sebesar Rp 100 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan sebesar 400 juta yang berasal dari portepel atau sebesar 25,81 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham. Perusahaan memperoleh pendanaan sebesar Rp 40 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham BPTR turun 14 persen ke posisi Rp 86 per saham.
24. PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE)
Melantai di bursa pada 9 Juli 2018. Perseroan melepas sekitar 400 juta saham dengan harga penawaran Rp 100 per unit saham. Peseroan mendapatkan dana penawaran umum saham perdana senilai Rp 40 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham RISE naik 405 persen ke posisi Rp 505 per saham.
ADVERTISEMENT
25. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC)
Melantai di bursa pada 9 Juli 2018. Saham IPCC ditawarkan dengan harga Rp 1.640 per lembar saham. Adapun jumlah saham yang ditawarkan mencapai 509.147.700 lembar saham dengan free float 28 persen dari jumlah saham. Kemudian, dengan nilai kapitalisasi saham sebesar Rp 2,98 triliun, jumlah yang akan diterima IPCC dari IPO tersebut sebesar Rp 835 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham IPCC stagnan di posisi Rp 1.640 per saham.
Direksi PT Kota Satu Properti di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Senin (5/11/2018). (Foto: Selfy Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direksi PT Kota Satu Properti di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Senin (5/11/2018). (Foto: Selfy Momongan/kumparan)
26. PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL)
Melantai di bursa pada 11 Juli 2018. Perusahaan tersebut resmi mencatatkan diri dengan melepass 1,24 miliar saham baru yang setara dengan 15 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor. Sementara itu, harga penawaran Rp 615 per saham. Dengan demikian, POLL memperoleh pendanaan sebesar Rp 767 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham POLL naik 184,5 persen ke posisi Rp 1.750 per saham.
ADVERTISEMENT
27. PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA)
Melantai di bursa pada 12 Juli 2018. Dalam aksi korporasi ini, NUSA melepas 1,2 miliar saham dengan harga penawaran sebesar Rp 150 per saham. Dengan demikian, perusahaan memperoleh pendanaan sebesar Rp 180 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham NUSA turun 32,6 persen ke posisi Rp 101 per saham.
28. PT Mahkota Group Tbk (MGRO)
Melantai di bursa pada 12 Juli 2018. Pada aksi korporasi tersebut, MGRO menjual 703, 68 juta saham baru dengan harga penawaran Rp 225. Dengan demikian, MGRO mendapatkan dana IPO sebesar Rp 158,32 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham MGRO naik 342,2 persen ke posisi Rp 995 per saham.
ADVERTISEMENT
29. PT NFC Indonesia Tbk (NFCX)
Melantai di bursa pada 12 Juli 2018. Perseroan menawarkan saham perdana 166,67 juta saham atau setara 25 persen dari total saham di harga penawaran Rp 1.850 per saham. Dengan demikian, perseroan mengantongi dana IPO Rp 308,33 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham NFCX naik 23,4 persen ke posisi Rp 2.280 per saham.
30. PT MD Pictures Tbk (FILM)
Melantai di bursa pada 7 Agustus 2018. Saat IPO, perseroan menawarkan sebanyak 1.307.770.000 saham biasa yang mewakili 13,75 persen dari modal saham setelah IPO. Melalui IPO ini, perusahaan mengantongi dana Rp 274,63 miliar. Adapun harga pelaksanaan IPO dipatok sebesar Rp 210. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham FILM naik 223,8 persen ke posisi Rp 680 per saham.
ADVERTISEMENT
31. PT Andira Agro Tbk (ANDI)
Melantai di bursa pada 16 Agustus 2018. ANDI menawarkan 500 juta saham atau setara dengan 26,74 persen dari modal yang ditempatkan. Harga penawaran ANDI sebesar Rp 200 per saham dengan raihan dana sebesar Rp 100 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham ANDI naik 900 persen ke posisi Rp 2.000 per saham.
PT Madusari Murni Indah Tbk telah resmi menjadi angggota Bursa Efek Indonesia (BEI) ke 34 pada tahun ini. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PT Madusari Murni Indah Tbk telah resmi menjadi angggota Bursa Efek Indonesia (BEI) ke 34 pada tahun ini. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
32. PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND)
Melantai di bursa pada 23 Agustus 2018. LAND melepas 773, 3 juta saham ke publik denga harga IPO Rp 390 per saham. Perseroan meraup dana segar senilai Rp 301,59 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham LAND naik 125 persen ke posisi Rp 880 per saham.
ADVERTISEMENT
33. PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI)
Melantai di bursa pada 30 Agustus 2018. MOLI menawarkan sebanyak 351 juta saham kepada publik dengan harga Rp 580 per saham. Perseroan mengantongi dana IPO Rp 203,58 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham MOLI naik 89,65 persen ke posisi Rp 1.100 per saham.
34. PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI)
Melantai di bursa pada 18 September 2018. Perseroan melepas sebanyak 150 juta unit saham dengan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp 200. Perseroan mengantongi Rp 30 miliar dari aksi IPO ini. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham DIGI naik 800 persen ke posisi Rp 1.800 per saham.
35. PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI)
ADVERTISEMENT
Melantai di bursa pasa 18 September 2018. Perseroan melepas 150 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 108. Sehingga perseroan mengantongi dana sebesar Rp 16,2 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham PANI naik 63,88 persen ke posisi Rp 177 per saham.
36. PT Natura City Developments Tbk (CITY)
Melantai di bursa pada 28 September 2018. Perseroan melepas 2,6 miliar saham baru pada harga Rp 120 per lembar. Sehingga total dana yang diperoleh perusahaan dari IPO sebesar Rp 312 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham CITY naik 231,66 persen ke posisi Rp 398 per saham.
Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
37. PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX)
Melantai di bursa pada 3 Oktober 2018. Perusahaan ini resmi melepas 52 persen dari saham yang ditempatkan dan disetor oleh perusahaan. Dengan demikian, SAPX memperoleh pendanaan sebesar Rp 108 miliar lewat aksi korporasi ini. Saham SAPX ditawarkan di angka Rp 250 per saham. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham SAPX naik 170 persen ke posisi Rp 675 per saham.
ADVERTISEMENT
38. PT Super Energy Tbk (SURE)
Melantai di bursa pada 5 Oktober 2018. Pada aksi korporasi ini, perseroan menetapkan harga IPO sebesar Rp 155 per saham. Perusahaan yang bergerak di dalam bidang perdagangan minyak, gas bumi, dan bidang investasi ini menawarkan 240 juta saham ke publik. Dengan demikian, SURE mengantongi dana Rp 37,2 miliar melalui IPO. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham SURE naik 1.835 persen ke posisi Rp 3.000 per saham.
39. PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS)
Melantai di bursa pada 5 Oktober 2018. KPAS merupakan perusahaan di bidang industri farmasi melepas sebanyak 268 juta lembar saham dengan harga Rp 168. Dana yang diraup senilai Rp 45,024 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham KPAS naik 230,3 persen ke posisi Rp 555 per saham.
ADVERTISEMENT
40. PT Propertindo Mulia Investama Tbk (MPRO)
Melantai di bursa pada 9 Oktober 2018. Perseroan menawarkan saham dalam IPO ini sebanyak 1.492.500.000 lembar saham baru dengan harga penawaran Rp 110 per saham. Sehingga dana yang diraup dari IPO sekitar Rp 164,17 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham MPRO naik 600 persen ke posisi Rp 770 per saham.
42. PT HK Metals Utama Tbk (HKMU)
Melantai di bursa pada 9 Oktober 2018. Pada penawaran perdana, HKMU melepas 1,02 miliar saham baru dengan harga IPO di Rp 230. Lewat IPO ini, HK Metals meraup dana Rp 235 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham HKMU naik 61,7 persen ke posisi Rp 372 per saham.
Pencatatan Perdana Saham PT Mega Perintis Tbk (Zone) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan Perdana Saham PT Mega Perintis Tbk (Zone) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
43. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD)
ADVERTISEMENT
Melantai di bursa pada 10 Oktober 2018. Garudafood melepas sebanyak 762,84 juta lembar saham dengan harga saham perdana yang ditetapkan senilai Rp 1.284 per saham, sehingga perseroan meraup dana Rp 979,48 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham GOOD naik 46 persen ke posisi Rp 1.875 per saham.
44. PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK)
Melantai di bursa pada 10 Oktober 2018. Emiten pengelola jaringan restoran chinese food terbesar di Indonesia tersebut, menawarkan 513,33 juta saham dengan harga IPO Rp 505 per saham. Lewat IPO, Jaya Bersama Indo meraup dana Rp 259 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham DUCK naik 208,9 persen ke posisi Rp 1.560 per saham.
45. PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN)
ADVERTISEMENT
Melantai di bursa pada 11 Oktober 2018. Perseroan melepas sebanyak-banyaknya 300 juta saham atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Perseroan menetapkan harga pelaksanaan sebesar Rp 700 per saham. Dengan demikian, perseroan meraup dana Rp 210 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham SKRN turun 35,1 persen ke posisi Rp 454 per saham.
46. PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO)
Melantai di bursa pada 29 Oktober 2018. YELO melepas saham sebanyak-banyaknya 130 juta lembar saham atau setara dengan 34,21 persen dari modal ditempatkan dengan menetapkan harga Rp 375 per saham. Perseroan meraup dana segar Rp 48,75 miliar melalui. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham YELO naik 5,6 persen ke posisi Rp 396 per saham.
ADVERTISEMENT
47. PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK)
Melantai di bursa pada 31 Oktober 2018. CAKK melepas 300 juta saham pada harga pelaksanaan Rp 168 per saham. Dengan demikian, perseroan mengantogi dana Rp 50,4 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham CAKK turun 44 persen ke posisi Rp 94 per saham.
48. PT Kota Satu Properti Tbk (SATU)
Melantai di bursa pada 5 November 2018. Perseroan menetapkan harga IPO senilai Rp 117 per saham dengan menawarkan sebanyak 500 juga lembar saham baru kepada publik atau sekitar 40 persen saham. Perseroan meraup dana Rp 58,5 miliar melalui IPO. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham SATU naik 19,6 persen ke posisi Rp 140 per saham.
ADVERTISEMENT
49. PT Shield On Service Tbk (SOSS)
Melantai di bursa pasa 6 November 2018. Perusahaan penyedia jasa keamanan, jasa kebersihan, jasa sumber daya manusia, dan jasa manajemen parkir ini menawarkan 150 juta saham biaya atau 23,08 persen dari total modal disetor SOSS. Dengan harga penawaran Rp 275 per saham, SOSS meraup dana segar Rp 41,25 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham SOSS naik 81 persen ke posisi Rp 498 per saham.
PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk resmikan IPO di Bursa Efek Indonesia, Rabu (31/10/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk resmikan IPO di Bursa Efek Indonesia, Rabu (31/10/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
50. PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL)
Melantai di bursa pada 9 November 2018. Perseroan menetapkan harga penawaran perdana pada Rp 150 per saham. Perusahaan bidang logistik ini melepas 300 juta saham atau setara 20,79 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setekah IPO. DEAL meraup dana Rp 45 miliar dari aksi korporasi ini. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham DEAL naik 253,3 persen ke posisi Rp 530 per saham.
ADVERTISEMENT
51. PT Pool Advista Finance Tbk (POLA)
Melantai di bursa pada 16 November 2018. Perseroan menawarkan sebanyak 800 juta saham lembar baru kepada publik. Angka tersebut sekitar 40 persen saham atau setara dengan 23,92 persen saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga IPO Rp 135 per saham, perseroan meraup dana hasil IPO sebesar Rp 108 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham POLA naik 1.529,6 persen ke posisi Rp 2.200 per saham.
52. PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA)
Melantai bursa pada 27 November 2018. DIVA melaksanakan IPO dengan harga Rp 2.950 per saham. Dengan melepas 400 juta saham, entitas anak Grup Kresna ini mengantongi dana sebesar Rp 632 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham DIVA naik 9,15 persen ke posisi Rp 3.220 per saham.
ADVERTISEMENT
53. PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK)
Melantai di bursa pada 28 November 2018. LUCK melepas 154,6 juta saham atau setara 21,6 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Dengan harga penawaran Rp 285, perseroan mengantongi dana IPO sekitar Rp 44,06 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham LUCK naik 149,1 persen ke posisi Rp 710 per saham.
54. PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS)
Melantai di bursa pada 10 Desember 2018. Saham yang dilepas sebanyak 400 juta saham atau 40 persen dari modal disetor. Lewat aksi korporasi ini, perseroan meraup dana Rp 66 miliar. SOTS menetapkan harga saham perdana di level Rp 165 per saham. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham SOTS naik 147,2 persen ke posisi Rp 408 per saham.
Jokowi Tutup Perdagangan BEI Tahun 2018 di Gedung BEI, Jakarta  (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Tutup Perdagangan BEI Tahun 2018 di Gedung BEI, Jakarta (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
55. PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN)
ADVERTISEMENT
Melantai di bursa pada 10 Desember 2018. Perseroan melepas 360 juta saham dengan harga Rp 1.200 per saham, sehingga total dana yang dikantongi mencapai Rp 430 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham URBN naik 69,1 persen ke posisi Rp 2.030 per saham.
56. PT Mega Perintis Tbk (ZONE)
Melantai di bursa pada 12 Desember 2018. Perseroan melepas 197 juta lembar saham atau setara dengan 24,72 persen dari modal yang ditempatkan dengan harga Rp 298 per saham. Dari penjualan 197 juta saham kepada publik, ZONE memperoleh tambahan dana segar sebesar Rp 58,70 miliar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham ZONE naik 71,1 persen ke posisi Rp 510 per saham.
ADVERTISEMENT
57. PT Pharos Tbk (PEHA)
Melantai di bursa pada 26 Desember 2018. Emiten yang masuk dalam sektor consumer goods ini mencatatkan saham dengan harga pembukaan awal Rp 1.198 per saham. Jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 840 juta lembar. Hingga penutupan perdagangan tahun ini, saham PEHA naik 134,5 persen ke posisi Rp 2.810 per saham.