Kapal-kapal Kontainer Raksasa Bakal Ramaikan Tanjung Priok

9 April 2017 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Budi Karya dan Kapten Kapal CMA-CGM Titus London. (Foto: Wahyuni Sahara/kumparan)
Industri pengangkutan komoditas di Indonesia semakin maju dengan datangnya kapal milik perusahaan Prancis, Comagnie Maritime d’Affretemen- Comagnie Generali Maritime (CMA-CGM) di Dermaga Jakarta International Container Center Terminal (JICT). Kapal ini merupakan kapal kontainer raksasa dengan kapasitas terbesar yang pernah bersandar di Tanjung Priok.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, ada 3 hal yang dapat memicu agar kapal-kapal besar lainnya singgah di pelabuhan Indonesia.
“Yang pertama bagaimana kita mengumpulkan barang-barang yang ada di seluruh Indonesia. Yang kedua bagaimana kita menurunkan, mengefesiensikan biaya-biaya yang ada. Yang ketiga bagaimana kita mempersingkat proses-proses kerja yang ada disini,” ujar Budi di JICT, Minggu (9/4).
Adapun kapal kontainer raksasa CMA-CGM memiliki kapasitas 8.500 TEUs (Twenty Foot Equivalent Unit), dengan bobot 95.367 dan panjang 335 meter. Sebelum ini, kapal kontainer terbesar yang pernah berlabuh di Tanjung Priok kapasitasnya hanya sampai 3.000 TEUs.
CMA-CGM membuka layanan baru yang diberi nama Java South East Asia Express Services/Java SEA Express Services atau disingkat “JAX Services”. Service ini akan melayani rute Pelabuhan Tanjung Priok ke West Coast (LA & Oakland) Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Kapal yang akan diresmikan oleh Menhub Budi Karya. (Foto: Wahyuni Sahara/kumparan)
Jumlah bongkar muat perdana yang diangkut ke Amerika Serikat dalam pelayaran pertama dari Indonesia ini sebanyak 2.300 TEUs, dengan komoditas barang ekspor-impor dimana sebanyak 22 persen di antaranya merupakan barang-barang hasil transhipment dari sejumlah pelabuhan domestik di Indonesia. Aktivitas bongkar muat direncanakan selesai dalam waktu 24 jam dengan menggunakan empat unit Gantry Luffing Crane (GLC).
Budi mengatakan ke depannya pemerintah akan menjadikan Tanjung Priok sebagai hub (penghubung) internasional. Hal ini seiring tujuan Kemenhub menyederhanakan proses pengangkutan dengan beberapa moda transportasi (transhipment) menjadi angkutan langsung jarak jauh.
“Rencana paling depan ini adalah menjadikan hub international dengan melakukan intensifikasi daripada transhipment ke direct call yang long distance itu,” kata Budi.
Direktur utama PT Pelabuhan Indonesia II Elvyn G. Masassya yang juga hadir mengatakan dalam waktu dekat akan ada kapal yang bersandar di Tanjung Priok, dengan kapasitas yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
“Saya berharap kehadiran kapal ini menjadi pemicu hadirnya kapal-kapal raksasa lainnya untuk singah di Tanjung Priok sesuai dengan harapan pemerintah menjadikan Priok sebagai pelabuhan transhipment terbesar di kawasan Asia. Jadwal yang terdekat 23 April, lebih besar dari ini. Sekitar 10 ribu (TEUs) dari Amerika langsung kesini,” kata Elvyn.