Kapasitas Listrik Nasional Bertambah, tapi Masih Kalah dari China

9 Oktober 2019 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perbaikan listrik di menara SUTET. Foto: Dok. PLN
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbaikan listrik di menara SUTET. Foto: Dok. PLN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri ESDM Ignasius Jonan membuka acara Hari Listrik Nasional ke-74 di JCC, Senayan, Jakarta. Dalam sambutannya, Jonan mengatakan selama lima tahun pemerintah Presiden Joko Widodo, kapasitas listrik yang terpasang mengalami kenaikan.
ADVERTISEMENT
Menurut catatan dia, hingga kini kapasitas terpasang listrik dalam negeri sudah mencapai 65 giga watt (GW). Sampai akhir tahun ini ditargetkan 70 GW.
"Soal kapasitas terpasang, 2014 menurut catatan saya kurang lebih 50 GW. Sekarang 65 GW. Sampai 2019 ya kira-kira 69 GW atau hampir 70 GW. Berarti ada 19 GW tambahan kapasitas terpasang selama lima tahun ini," kata dia di JCC, Jakarta, Rabu (9/10).
Meski begitu jika dibandingkan dengan China, kapasitas terpasang listrik Indonesia masih kalah jauh. Dalam pertemuan energi di China beberapa waktu lalu, Jonan mengatakan kapasitas terpasang listrik di sana mencapai 1.131 GW.
"Kalau dibandingkan (Indonesia) 15 kali kapasitas terpasangnya China. Jumlah penduduknya 4 kali," lanjutnya.
Pun dengan kapasitas listrik terpasang dari energi dan baru terbarukan (EBT) di China yang sudah mencapai 300 GW. Angka ini jauh dari kapasitas terpasang EBT Indonesia yang baru sekitar 1 GW.
Menteri ESDM Ignasius Jonan menghadiri Hari Listrik Nasional ke 74 tahun di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (9/10). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Karena itu, dia minta program kelistrikan 35 GW tetap dilanjutkan. Targetnya, hingga 2024, kapasitas listrik terpasang mencapai 90 GW. Dia berterima kasih pada PLN dan semua pihak yang membangun kelistrikan Indonesia selama ini.
ADVERTISEMENT
Dia juga meminta agar PLN lebih terbuka pada pengembangan listrik EBT. Energi ramah lingkungan ini menjadi energi masa depan Indonesia.
"Ini harapannya, mulai sekarang saya sangat berharap rekan-rekan di PLN untuk terbuka sama EBT. Jadi enggak cuman certain mind it aja. Ini untuk jangka panjang," jelas dia.
Sebagai perusahaan penjual listrik mayoritas di Indonesia, Jonan minta PLN jangan merasa memonopoli itu semua dan tak merasa punya saingan. Dia ingin PLN melakukan berbagai inovasi seperti aktif pada penggunaan kompor induksi dan kendaraan listrik.
"Saya harap PLN kalau mau jadi perusahaan besar 120 tahun lagi, mesti bisa jaga reputasi," katanya.