Kawal Anggaran, Sri Mulyani Buka Peluang Gandeng OVO dan Go-Pay

13 Februari 2019 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi justru bisa menjadi keuntungan bagi pemerintah. Salah satunya dalam sistem pembayaran.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklarifikasi, posisi pemerintah saat ini adalah membuka kesempatan untuk bekerja sama dengan sistem pembayaran tersebut, seperti OVO, Go-Pay, dan sebagainya. Sistem pembayaran bisa mempermudah pengelolaan anggaran sehingga semakin transparan, fleksibel, serta akuntabel.
"OVO, Go-Pay, kita tidak dalam posisi mengatur. Posisi kita melihat itu sebagai opportunity, kesempatan untuk bisa berpartner, bagaimana kita bisa melihat perkembangan teknologi digital itu termasuk dalam sistem pembayaran, bisa menciptakan peluang untuk memperbaiki pengelolaan anggaran," ujar Sri Mulyani di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (13/2).
Kerja sama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan perusahaan teknologi keuangan ini sebenarnya bukanlah pertama kalinya. Sebelumnya, Sri Mulyani juga menggandeng perusahaan layanan pemesanan tiket dan hotel, PT Trinusa Travelindo (Traveloka), untuk mengurus perjalanan dinas bendahara negara tersebut.
Layanan e-money GoPay dan GrabPay. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Perjalanan dinas merupakan salah satu pos belanja barang dalam APBN. Adapun di APBN 2019, pos belanja barang sebesar Rp 345,23 triliun. Angka ini meningkat 2,1 persen dibandingkan pos anggaran tahun lalu sebesar Rp 338,30 triliun.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani juga sebelumnya menuturkan, pihaknya ingin Kemenkeu melakukan transformasi digital. Hal ini dilakukan sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi.
Hal utama yang perlu dilakukan adalah mengubah mindset para pegawai Kemenkeu mengikuti perkembangan teknologi.
"Kalau kita punya culture dan mindset digital, lihat soal ekonomi, masyarakat, mindset kita beda. Sebagai institusi pengelola anggaran, Anda punya influence yang besar, milenial, kolonial, jangan kolotnial," kata Sri Mulyani.