KBRI Beijing Bawa Kapal Api hingga Indofood Ekspansi ke China

28 September 2018 9:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KBRI Beijing dorong kerja sama bisnis melalui forum bisnis, Rabu (26/9/2018). (Foto: Dok. KBRI Beijing)
zoom-in-whitePerbesar
KBRI Beijing dorong kerja sama bisnis melalui forum bisnis, Rabu (26/9/2018). (Foto: Dok. KBRI Beijing)
ADVERTISEMENT
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing memfasilitasi kerja sama bisnis Indonesia dan China. Langkah ini dilakukan karena Indonesia dan Tiongkok selama ini memiliki potensi investasi dan perdagangan yang sangat besar. Namun, potensi ini terkendala oleh berbagai hal, salah satunya adalah informasi yang kurang memadai mengenai peraturan terkait investasi dan perdagangan di masing-masing negara.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/9), KBRI Beijing bekerja sama dengan Kemenko Maritim, BKPM, Kementerian Pariwisata, Inacham, serta sejumlah pihak yaitu Vmate App (Alibaba), CFLD, Kapal Api, Indofood, Papatonk, Mayora, Iflytek, Gezhouba menyelenggarakan Indonesia - China Business Forum on Investment and Trade 2018 pada tanggal 26 September 2018 dengan tema "Doing Business with Wonderful Indonesia" bertempat di Hotel Four Seasons Beijing.
Forum ini bertujuan membahas potensi investasi dan perdagangan, juga untuk mempertemukan partner bisnis yang sesuai bidang tersebut agar terjadi kerja sama yang konkrit. Forum Bisnis ini diharapkan dapat mempercepat dunia usaha dalam melakukan kerja sama kongkrit di antara kedua negara. Forum Bisnis ini dihadiri oleh sekitar 200 pebisnis baik dari Indonesia maupun Tiongkok, yang membahas mengenai investasi dan perdagangan di bidang infrastruktur dan pertambangan, ekonomi digital dan kreatif ekonomi, serta produk pertanian dan makanan minuman.
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya saat membuka Forum Bisnis, Dubes Djauhari Oratmangun menegaskan pentingnya forum ini untuk membahas berbagai peluang investasi dan perdagangan yang dapat mendorong terwujudnya kerja sama kongkrit antara dunia usaha kedua negara.
KBRI Beijing dorong kerja sama bisnis melalui forum bisnis, Rabu (26/9/2018). (Foto: Dok. KBRI Beijing)
zoom-in-whitePerbesar
KBRI Beijing dorong kerja sama bisnis melalui forum bisnis, Rabu (26/9/2018). (Foto: Dok. KBRI Beijing)
Sementara itu, Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin sebagai keynote speaker menjelaskan mengenai wilayah investasi di Indonesia dan pembangunan 10 Bali baru oleh Pemerintah. Kebijakan ini memberikan kesempatan kepada investor untuk juga berkontribusi dalam pembangunan. Deputi Promosi Penanaman Modal BKPM Andi Maulana menyampaikan bahwa pemerintah juga memperbaiki sistem birokrasi perijinan untuk mempermudah investor sebagaimana yang dilakukan melalui pengembangan Online Single Submission (OSS).
Dalam sesi digital and creative economy, yang dipandu oleh Liky Sutikno, Ketua Inacham (Indonesian Chamber of Commerce di Tiongkok), forum membahas pengembangan potensi dan kesempatan berbisnis di berbagai bidang dengan melibatkan teknologi IT, seperti yang dilakukan oleh Glexindo untuk mendorong ekspor Indonesia di dunia internasional.
ADVERTISEMENT
Glexindo merupakan marketplace yang mempertemukan B2B2C secara global. Begitu juga dengan perusahaan asal Tiongkok, Jumore, yang platform-nya dapat digunakan oleh pebisnis internasional, khususnya dari Indonesia untuk memasuki pasar Tiongkok. Berbeda dengan keduanya, Combplus lebih cenderung membangun startup, sehingga startup dapat lebih mengenali dan mempertajam nilai jualnya di dunia usaha. Startup lainnya adalah Cocowork yang mengembangkan sewa ruang kantor bagi pelaku usaha yang membutuhkan ruang kerja yang lebih inovatif dan berbiaya rendah.
KBRI Beijing dorong kerja sama bisnis melalui forum bisnis, Rabu (26/9/2018). (Foto: Dok. KBRI Beijing)
zoom-in-whitePerbesar
KBRI Beijing dorong kerja sama bisnis melalui forum bisnis, Rabu (26/9/2018). (Foto: Dok. KBRI Beijing)
Dalam sesi industri makanan dan produk pertanian, hadir importir buah tropis di Tiongkok dari Shanghai Sunshine Group sebagai pengimpor manggis, CAWA, importir sarang burung walet dan Atase Perdagangan KBRI Beijing. Dalam sesi dimaksud, masing-masing pembicara memberikan kunci kesuksesan usaha yang dijalankannya dengan mengimpor buah dan produk dari Indonesia. Meskipun pelaku usaha tersebut telah sukses dengan bidangnya, masih terdapat banyak kesempatan bagi pengusaha lainnya mengingat potensi konsumen Tiongkok yang sangat besar.
ADVERTISEMENT
Usai kedua sesi tersebut, dilaksanakan penandatanganan rencana kerja sama antara PT Tangshan Jin Hendong Bicycle Parts dengan PT Terang Dunia Internusa senilai USD 15 juta untuk membangun pabrik furniture baja di Indonesia. Selain itu, ditandatangani pula rencana kerja sama antara Zhengde Waste Technology AG, CRCC Investment Group Limited, dan Indonesia - China Business Council (ICBC) dengan nilai potensi investasi untuk 5 tahun ke depan sebesar USD 5 miliar untuk membangun pabrik energi sampah di Indonesia. Pembicara dan peserta dari Indonesia juga mendapatkan kesempatan tawaran kerja sama dari para peserta pengusaha asal Tiongkok, seperti antara Glexindo dan Jumore, PT Consociate Jakarta Corporindo.