Kebijakan Bank Sentral Semasa Obama Bikin Donald Trump Iri

24 Oktober 2018 9:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump dan Jerome Powell (Foto: Carlos Barria/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump dan Jerome Powell (Foto: Carlos Barria/Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengkritik kebijakan Bank Sentral, Federal Reserve atau The Fed, yang memberlakukan kebijakan bunga rendah semasa pemerintahan Presiden Barack Obama. Sementara di masa pemerintahan Trump, The Fed sudah 7 kali menaikkan suku bunga acuan.
ADVERTISEMENT
Dalam wawancara khusus dengan WSJ yang dikutip dari CNBC, Trump langsung menyerang Gubernur The Fed, Jerome Powell. Trump menyatakan, semasa Obama suku bunga acuan pernah di posisi 0,25 persen yang secara efektif setara dengan nol persen.
Mengutip data Federal Reserve, dalam setahun pertama pemerintahan Obama (2008), suku bunga acuan The Fed (Fed Fund Rate) turun hingga tujuh kali. Yakni dari 3,5 persen di Januari, dan pada Desember di posisi 0,25 persen.
Posisi 0,25 persen merupakan Fed Fund Rate terendah sepanjang sejarah. Baru kemudian di dua tahun terakhir pemerintahan Obama, The Fed menaikkan suku bunga acuan yakni pada Desember 2015 menjadi 0,5 persen dan pada Desember 2016 menjadi 0,75 persen.
ADVERTISEMENT
Sedangkan sejak Donald Trump memerintah di Januari 2017 hingga kini, The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan hingga enam kali, hingga terakhir pada September 2018 di posisi 2,25 persen. Trump menuduh Powell membahayakan ekonomi AS dengan terus menaikkan suku bunga.
Michelle Obama dan Melania Trump turut hadir. (Foto: Jonathan Ernst/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Michelle Obama dan Melania Trump turut hadir. (Foto: Jonathan Ernst/Reuters)
The Fed sendiri menerapkan kebijakan bunga rendah di masa Obama, karena angka pertumbuhan ekonomi yang sangat rendah, bahkan di posisi minus 0,3 persen. Sementara angka pengangguran cukup tinggi yakni 0,6 persen, sedangkan inflasi rendah di posisi 0,1 persen.
Industri keuangan dan perbankan AS di masa Obama, juga diguncang bangkrutnya Lehman Brothers pada 2008, yang berdampak luas terhadap ekonomi global. Sedangkan di masa Trump, The Fed secara konsisten mulai menormalisasi suku bunga acuan.
ADVERTISEMENT
"Saya hanya mengatakan ini: Saya sangat tidak senang dengan The Fed, karena Obama tidak memiliki suku bunga (tinggi)," kata Trump kepada the Journal, Selasa (23/10). "Setiap kali kita melakukan sesuatu (kebijakan ekonomi) yang hebat, dia menaikkan suku bunga."
Ini bukan pertama kali Trump mengungkapkan ketidaksukaannya, atas kebijakan The Fed menaikkan suku bunga. Sebelumnya, penilaian serupa diungkapkan Trump dalam wawancara dengan CNBC dan Fox. Tapi kali ini, Trump langsung menyebut sosok Jerome Powell, Kepala The Fed yang dia pilih sendiri pada Februari di awal 2018 ini.