Kebijakan Lambat Buat Investasi Asing ke RI Anjlok 8,8 Persen di 2018

30 Januari 2019 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BKPM Thomas Lembong. (Foto: Instagram/@tomlembong)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKPM Thomas Lembong. (Foto: Instagram/@tomlembong)
ADVERTISEMENT
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sepanjang 2018 turun 8,8 persen menjadi Rp 392,7 triliun. Sebelumnya realisasi PMA di 2017 tercatat senilai Rp 430,5 triliun.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) meningkat 25,3 persen dari Rp 262,3 triliun di 2017 menjadi Rp 328,6 triliun di 2018.
Secara keseluruhan, realisasi total PMA dan PMDN untuk periode 2018 mencapai Rp 721,3 triliun, naik 4,1 persen dibandingkan 2017. Realisasi ini hanya mencapai 94,3 persen dari target RPJMN yang ditetapkan senilai Rp 765 triliun.
Tidak tercapainya target realisasi 2018 karena dipengaruhi lambatnya eksekusi kebijakan di sektor investasi.
“Realisasi tahun 2018 ini merupakan cerminan dari upaya tahun sebelumnya. Kurangnya eksekusi implementasi kebijakan pada tahun lalu berimbas pada perlambatan investasi di tahun ini, di samping adanya hambatan dari faktor eksternal. Transisi perizinan ke sistem OSS sedikit banyak mempengaruhi tren perlambatan investasi di tahun ini," kata Kepala BKPM Thomas Lembong dalam siaran pers-nya, Rabu (30/1).
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Sementara untuk realisasi pada kuartal IV-2018, investasi PMA mencapai Rp 99 triliun, melemah 11,6 persen dibandingkan kuartal IV-2017. Sementara itu, realisasi PMDN sebesar Rp 86,9 triliun atau naik 2,6 persen.
ADVERTISEMENT
Untuk realisasi berdasarkan sektor sepanjang 2018, investor PMDN banyak berinvestasi di sektor transportasi, konstruksi, dan industri makanan
Sementara itu, investor asing (PMA) lebih tertarik di sektor listrik, gas, dan air. Kemudian disusul oleh sektor perumahan, kawasan, dan perkantoran.
"Realisasi investasi selama tahun 2018 didominasi oleh sektor infrastruktur seperti pembangkit listrik, jalan tol, dan telekomunikasi. Dengan berkembangnya industri telekomunikasi kami mengharapkan di tahun - tahun mendatang industri yang berbasis teknologi digital dan beberapa startup lain yang dikategorikan unicorn dapat terus tumbuh. Hal ini yang menjadi pertimbangan kami untuk memberikan fasilitas fiskal berupa tax holiday untuk industri ekonomi digital," ujar Thomas Lembong.