Kebutuhan Turun Saat Coblosan, PLN Akan Padamkan 1000 MW Pembangkit

12 April 2019 13:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) meninjau kesiapan listrik di Kantor Pusat Pengaturan Beban (P2B) Jawa Bali PT PLN (Persero) di Gandul, Cinere, Depok, Jumat (12/4). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) meninjau kesiapan listrik di Kantor Pusat Pengaturan Beban (P2B) Jawa Bali PT PLN (Persero) di Gandul, Cinere, Depok, Jumat (12/4). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) menjamin pasokan listrik tetap aman selama pencoblosan Pemilu berlangsung, 17 April 2019 mendatang. Bahkan karena hari pemungutan suara menjadi hari libur nasional, kebutuhan listrik diprediksi akan turun.
ADVERTISEMENT
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PT PLN Amir Rosidin mengatakan, pada hari pencoblosan, beban puncak listrik di Jawa dan Bali akan turun. Alasannya, karena hari pencoblosan menjadi libur nasional, jadi aktivitas berkurang.
Perkiraannya, beban yang turun mencapai 5 ribu mega watt (MW). Karena itu, perusahaan akan mematikan 1000 mw dari beberapa pembangkit yang ada.
“Kalau kita lihat sistem, ada penurunan beban puncak pada 17 April 2019. Beberapa pembangkit kita padamkan dulu 1000 MW karena enggak dibutuhkan, sistem sudah cukup,” kata dia Kantor Pusat Pengaturan Beban (P2B) Jawa Bali di Gandul, Cinere, Depok, Jumat (12/4).
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) meninjau kesiapan listrik di Kantor Pusat Pengaturan Beban (P2B) Jawa Bali PT PLN (Persero) di Gandul, Cinere, Depok, Jumat (12/4). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Secara rinci, Amir menjelaskan, beban puncak listrik 17 April 2019 pada siang hari mencapai 15 ribu MW atau turun 5 ribu MW dari biasanya 20 ribu MW. Sementara beban puncak pada malam harinya, turun menjadi 22 ribu MW dari sebelumnya 26 ribu MW.
ADVERTISEMENT
Siaga listrik PLN bukan hanya dilakukan untuk 17 April 2019. Persiapannya sudah dilakukan sejak 17 Maret 2019 hingga 24 Mei 2019.
Amir mengatakan, dengan stok batu bara yang ada saat ini, ketahanan listrik aman hingga 20 hari.
“Gas juga cadangannya sudah siap. Kami membagi tiga tahapan persiapan sistem. Posko-posko komunikasi juga kita siapkan, mulai dari istana, kantor presiden, kecamatan, dan lainnya. Di KPUD kita juga siapkan,” kata dia.
Petugas PLN memperbaiki instalasi listrik. Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, untuk cadangan kelistrikan, untuk sistem Jawa dan Bali di atas 30 persen. Pun dengan daerah lainnya, kecuali di Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sumatera, Aceh.
Jonan yakin, pelaksanaan Pemilu bisa berlangsung aman hingga hari penghitungan suara dari ketersediaan pasokan listrik nasional.
ADVERTISEMENT
"Mungkin hampir semua provinsi 30 persen atau lebih kecuali Sultra dan Gorontalo, Sumatera dan Aceh. Bukan shortage ya tapi cuma cadangan 20 persen, tapi buat Pemilu cukup. Yang penting layanannya sampai," kata Jonan dalam acara yang sama.