Kehilangan Rp 40,75 Miliar, Holyfield Tertipu Bisnis Uang Digital

6 Februari 2018 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penipuan (Foto: Nick Youngson/nyphotographic.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penipuan (Foto: Nick Youngson/nyphotographic.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nilai Bitcoin yang melonjak hingga mendekati USD 20.000 pada Desember lalu, telah menaikkan popularitas berbagai jenis cryptocurrency lainnya. Banyak yang terpukau, termasuk mantan petinju kelas berat dunia, Evander Holyfield.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Forbes, Holyfield menerima tawaran menjadi endorser AriseBank. Perusahaan rintisan (startup) AriseBank menyebut dirinya sebagai produk "perbankan terdesentralisasi". Institusi ini mengklaim bisa menjadi penampung (dompet) dana dari transaksi cryptocurrency dan mentransfer aset cryptocurrency.
AriseBank juga menyebut akan menerbitkan produk koin digital yang dinamai AriseCoins. Untuk penjajakan, AriseBank melakukan penawaran koin perdana (Initial Coin Offering/ICO). Hal ini untuk melihat respons pasar dan menaikkan valuasi. AriseBank menyampaikan penawaran koin perdana kepada investor, seharga USD 1,20 sampai USD 1,40 per koin.
Setidaknya sudah ada dua cuitan yang disampaikan di akun twitter @holyfield, untuk mempromosikan AriseBank.
“Legenda tinju dan ‘Hall of Fame’ Evander Holyfield secara resmi telah mendukung @AriseBank @BitShares Bergabunglah dalam pertarungan terbesar sepanjang sejarah,” dinyatakan oleh akun itu disertai tagar #arisebank $BTS #BTS
ADVERTISEMENT
Cuitan yang sama kemudian diunggah lagi empat hari kemudian. Untuk jasanya itu, Holyfield dijanjikan bayaran 2,5 juta AriseCoins, dengan nilai yang diproyeksikan sebesar USD 3 juta sekitar Rp 40,75 miliar dengan kurs yang berlaku saat ini. Bayaran ini disebut-sebut yang terbesar setelah karier tinjunya berakhir.
Evander Holyfield (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Evander Holyfield (Foto: Wikipedia)
Namun daya tarik AriseBank dengan produk koin virtualnya kini sirna. Otoritas AS mengungkap penipuan yang dilakukan AriseBank, dengan memanfaatkan euforia publik terhadap cryptocurrency. Peluang Holyfield meraih pendapatan Rp 40,75 miliar pun hilang.
Agen Federal AS kemudian menangkap pendiri AriseBank yakni Jared Rice dan Stanley Ford. Badan Pengawas Pasar Modal AS (Security Exchange Committee/SEC), pada akhir Janurai lalu juga menghentikan ICO AriseCoin dan membekukan semua asetnya.
ADVERTISEMENT