Kekhawatiran Perang Dagang Mereda, Wall Street Kembali Hijau

5 April 2018 7:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menguat ke level tertinggi pada penutupan perdagangan Rabu (4/4). Hal ini didorong oleh investor yang kembali fokus terhadap rilis laporan keuangan perusahaan. Selain itu, investor juga menghindari sentimen potensi perang dagang antara AS dan China kembali menguat pada awal pekan ini.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Kamis (5/4), indeks saham Dow Jones (DJI) menguat 230,66 poin atau 0,96% ke posisi 24.264,02. Indeks saham S&P 500 (SPX) naik 30,23 poin atau 1,16% ke posisi 2.644,68. Indeks saham Nasdaq (IXIC) juga meningkat 100,83 poin atau 1,45% ke posisi 7.042,11.
Kekhawatiran perang dagang mereda pada perdagangan sore waktu setempat. Hal itu usai penasihat ekonomi Presiden Donald Trump yaitu Larry Kudlow mengatakan, pemerintah tengah melakukan negosiasi dengan China. Investor merespons positif hal tersebut. Dengan negosiasi, pengenaan tarif impor barang belum akan berlaku segera.
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
“Kami mulai merasa pasar tak suka ketidakpastian. Langkah Trump lebih buruk. Pelaku pasar kini menanti data ekonomi seperti laporan tenaga kerja dan kinerja perusahaan,” ujar Robert Phipps, Direktur Per Stirling Capital Management.
ADVERTISEMENT
Indeks VIX yang mengukur kecemasan investor pun turun 1,04 poin ke posisi 20,06. Sementara itu, penguatan Wall Street juga ditopang dari kenaikan sektor saham teknologi sebesar 1,4%. Saham Facebook masih bebani sektor saham teknologi. Namun penurunan saham Facebook tipis.
Saham Boeing juga menjadi saham yang membebani indeks Dow Jones, karena pasar terbesarnya ada di China. Saham Boeing melemah 1% ke posisi USD 327,44. Saham Deere and Co turun 2,9% imbas dari kekhawatiran perang dagang antara AS dan China.
Sektor saham industri S&P 500 pun mencatatkan kenaikan sebesar 0,4% usai alami tekanan. Volume perdagangan saham di Wall Street tercatat 7,04 miliar saham. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham sekitar 7,3 miliar saham.
ADVERTISEMENT