Kemenaker Akan Magangkan 400.000 Angkatan Kerja Baru

13 Desember 2017 18:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hanif dakhiri di RS BUN (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hanif dakhiri di RS BUN (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) akan menjalankan program pemagangan kerja untuk 400.000 orang yang masuk dalam angkatan kerja baru di 2018. Hal tersebut merupakan salah satu langkah agar kemampuan tenaga kerja Indonesia sesuai dengan kebutuhan industri.
ADVERTISEMENT
Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri mengungkapkan, program pemagangan itu merupakan hasil kerjasama yang dijalin antara Kemenaker dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
“Angkatan kerja baru kita ini harus kita tangani dengan baik lah. Sementara ini, kami cari terobosan dengan cara pemagangan,” ujarnya di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Rabu (13/12).
Dia pun menjelaskan, dalam program magang itu terdapat 2.000 perusahaan yang akan berpartisipasi. Nantinya peserta magang akan ditempatkan pada posisi yang membutuhkan kompetensi, kemudian peserta akan mendapat sertifikat di akhir program magang.
Pabrik PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (Foto: Dok. MMKI)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (Foto: Dok. MMKI)
“Untuk kepentingan pemagangan sekarang ini, kita menyiapkan 8.000 mentor dan instruktur dari industri. Nanti orang industri itu yang memandu anak-anak yang magang,” bebernya.
Hanif menambahkan, program magang ini merupakan transformasi dari program magang yang biasanya dijalani oleh siswa akhir SMK maupun Perguruan Tinggi. Menurut dia, sebelumnya tidak banyak program magang yang meningkatkan kemampuan peserta magang.
ADVERTISEMENT
“Selama ini yang saya kritik, magang disuruh bikin kopi sama fotokopi. Itu karena enggak ada kejelasan magangnya, ini konsepnya lebih jelas,” ucap dia.
Setelah membuat program pemagangan ini, Hanif akan mencoba menjembatani peserta magang dengan industri. Diharapkan setelah mengikuti program magang, peserta magang bisa cepat terserap oleh industri.