Kemendag Akan Selesaikan 12 Perjanjian Dagang Tahun Ini

10 Januari 2019 14:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
ADVERTISEMENT
Tahun ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menyelesaikan sebanyak 12 perjanjian dagang internasional. Beberapa negara nontradisional diketahui masuk dalam daftar kesepakatan Kemendag, seperti Tunisia dan Maroko.
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, beberapa negara nontradisional ini memang tidak besar tapi bisa membuka jalan bagi ekspor produk dalam negeri ke negara lain.
“Misalnya seperti Mozambik, Tunisia, dan Maroko PTA (Preferential Trade Agreement) ini kan negara kecil di Afrika tapi bisa jadi pintu masuk ke negara Afrika dan Eropa yang ada di sebelahnya,” katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Kamis (10/1).
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Enggar juga melirik potensi kerja sama dagang dari negara di Asia, yaitu Korea. Di tahun ini, pihaknya akan menargetkan kerja sama dagang dengan Korea dalam bentuk Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
“Negara Asia Timur itu sangat potensial dari sisi investasi. Kita optimistis dengan Korea karena belajar dari pengalaman dengan Chile, kita bisa komunikasi via telepon, agresif sekali untuk selesaikan CEPA. Begitu juga dengan Swiss dalam konteks Indonesia-EFTA CEPA," katanya.
ADVERTISEMENT
Adapun 12 daftar perjanjian yang akan dirampungkan Kemendag tahun ini adalah Indonesia-Mozambik PTA, Indonesia-Tunisia PTA, ASEAN Trade in Services Agreement (ATISA), First Protocol to Amend of ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership Agremeent (Investment and Services), General Review IJEPA, IA-CEPA, Indonesia-Iran PTA, Indonesia-Maroko PTA, Indonesia-Turki CEPA, Indonesia-Korea CEPA, Indonesia-European Union CEPA, dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP)
Indonesia-Turki CEPA kita sudah launch, tetapi kemarin sempat tertunda pada tahun 2015 lalu karena perubahan politik di sana. Kita akan mulai kembali," katanya.