Kemendag Akui Food Station Mampu Stabilkan Harga

5 Juli 2018 21:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stok beras di Food Station Tjipinang. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Stok beras di Food Station Tjipinang. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu BUMD DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya telah mengajukan izin impor bawang putih sebanyak 10 ribu ton hingga akhir tahun 2018. Cara ini dilakukan mengingat harga bawang putih di Jakarta kerap mengalami fluktuasi terlebih saat permintaan sedang tinggi.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Perdangangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengakui, PT Food Station Tjipinang Jaya mampu menstabilkan harga pangan saat puasa dan lebaran kemarin.
"Itu kan Food Station salah satu BUMD yang memang maksud dan tujuannya itu adalah dalam rangka stabilisasi harga. Lumayan kan? Stabil (saat puasa dan lebaran)," ucapnya saat ditemui di Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (5/7).
Pedagang bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Namun ia menambahkan soal kenaikan harga bawang putih ke depannya masih akan menunggu reaksi pasar. Masih ada banyak faktor yang dapat membuat harga berubah-ubah.
"Nanti kita lihat. Kita sekarang itu baru lepas dari puasa dan lebaran. Sekarang berbagai aspek sedang kita perhatikan, tahun politik dan lain-lain. Itu sedang diproses," tambah Oke.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Food Station yakin akan mampu menjaga harga bawang putih di bawah harga acuan pemerintah Rp 25 ribu/kg. "Kita ikutin aturan pemerintah jual harga di bawah harga acuan Rp 22 ribu - Rp 23 ribu," ucap Direktur Utama Food Station Arief Prasetyo.