news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kemendag: Perdagangan Bebas RI-Eropa Baru Bisa di 2019

31 Januari 2018 16:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uni Eropa. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Uni Eropa. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan mengaku akan mempercepat negosiasi perundingan kerja sama Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA). Ditargetkan perdagangan bebas antara Indonesia-Eropa baru bisa dilakukan paling lambat awal tahun 2019.
ADVERTISEMENT
"Biasanya kalau masalahnya tidak kompleks bisa (tahun ini) tapi paling lambat tahun depan. Ini prioritas dan harus karena sekarang (negosiasi) sudah masuk putaran 4. Tahun ini kayaknya enggak ya," ujar Direktur Perundingan Bilateral Kemendag Ni Made Ayu Marthini dalam sebuah workshop dengan topik Free Trade Agreement (FTA) yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta, Rabu (31/1).
Kerja sama perdagangan bebas Indonesia-Eropa sudah mulai dibahas sejak 2009. Saat itu, pemerintah Indonesia membentuk Vision Group (VG). VG lalu memberikan kajian dan rekomendasi kepada pemerintah Indonesia.
Menurut Made, tahap perundingan perdagangan bebas antara Indonesia-Eropa sudah digelar 4 kali. Pertama adalah di April 2016 di Belgia, kedua di Juli 2016 di Belgia dan Jakarta, ketiga Januari 2017 di Bali dan terakhir September 2017 di Belgia.
Bendera Uni Eropa (Foto: REUTERS/Francois Lenoir)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Uni Eropa (Foto: REUTERS/Francois Lenoir)
Perdagangan bebas dengan Eropa dianggap penting bagi Indonesia karena Eropa adalah pasar terbesar ketiga di dunia setelah China dan Amerika Serikat. Perdagangan kedua negara di tahun 2016 mencapai USD 25,2 miliar. Indonesia banyak mengekspor produk minyak sawit, alas kaki, karet, kelapa dan fatty acids. Sedangkan dari Eropa, Indonesia banyak mengimpor produk alat kesehatan, mesin, alat komunikasi, dan sirkuit elektronik. Selain itu, Eropa adalah mitra investasi terbesar ke-4 terbesar bagi Indonesia dengan nilai USD 2,6 miliar.
ADVERTISEMENT
Made menambahkan kesepakatan perdagangan bebas antara Indonesia-Eropa tidak mudah. Negosiasi berlangsung alot karena banyak hal yang dibicarakan seperti eliminasi post tariff sampai dengan prioritas komoditas atau barang yang diajukan.
"Mereka tidak head to head dengan kita dilihat dari produknya. Ada beberapa isu lain yang dibahas misalnya pengadaan barang pemerintah atau government procurement," sebutnya.
Kemendag akan tetap mengupayakan negosiasi dengan Eropa bisa selesai tahun ini dan implementasinya bisa berjalan tahun 2019. Sehingga dengan adanya kesepakatan perdagangan bebas antara Indonesia-Eropa mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan posisi Indonesia dalam rantai pasokan global bisa lebih baik.
"Dengan Eropa EU sudah jelas selain meningkatkan ekspor juga ada investasi. Dengan adanya kepastian hukum, mereka (Eropa) akan masuk. Mereka lihat kita pasar besar dan bisa menjadi hub," katanya.
ADVERTISEMENT