news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kemendes PDTT Kerja Keras Tekan Laju Urbanisasi

7 Juli 2018 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desa Ponggok Klaten (Foto: Retno Wulandhari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Desa Ponggok Klaten (Foto: Retno Wulandhari/kumparan)
ADVERTISEMENT
Urbanisasi masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang belum terselesaikan. Setiap tahun laju urbanisasi terus tumbuh yang mengakibatkan penduduk di kota besar semakin padat.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berupaya keras untuk menekan laju urbanisasi. Kemendes PDTT mengklaim telah memiliki berbagai program guna menekan lonjakan perpindahan penduduk dari desa ke kota.
"Agar orang itu betah di desa maka kita ingin dorong juga desa-desa dilengkapi fasilitas sarana olahraga," ungkap Sekretaris Kemendes PDTT Anwar Sanusi kepada kumparan saat ditemui di Desa Ubud, Bali, Sabtu (7/7).
Bertani di Ibukota (Foto: ANTARAFOTO/Aprillio Akbar)
zoom-in-whitePerbesar
Bertani di Ibukota (Foto: ANTARAFOTO/Aprillio Akbar)
Pembangunan infrastruktur desa seperti fasilitas olahraga dan lainnya sepaket dengan bantuan Dana Desa yang diberikan kepada ratusan ribu desa di Indonesia. Untuk tahun ini, jumlah anggaran Dana Desa yang disiapkan adalah sebesar Rp 60 triliun. Anggaran Dana Desa pada tahun ini sama dengan tahun lalu. Jumlahnya meningkat tajam dibandingkan 2016 lalu yang hanya Rp 20,76 triliun. Dana Desa digunakan untuk meningkatkan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di desa tertinggal.
ADVERTISEMENT
"Menciptakan liga-liga antar desa jadi liga antar desa ini dari kita sehingga mereka itu berinisiatif membuat sarana yang sudah kita mulai. Desa-desa dari Jawa Barat itu yang sudah memiliki sarana olahraga," jelasnya.
Namun hingga kini belum ada hasil yang dapat dia sampaikan terkait seberapa efektif penyaluran Dana Desa menekan laju urbanisasi. Dia masih menunggu hasil survei terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS).
"Kalau mengurangi begini ya asumsi saya, tapi makanya kita juga ingin data dari BPS, ada data yang seberapa jauh intervensi Dana Desa untuk mengurangi laju urbanisasi," tekan Anwar.