Kemenhub Kaji Skema Investasi Pengadaan Kapal Kargo oleh Swasta

6 Desember 2018 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kapal kargo (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kapal kargo (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong keterlibatan swasta dalam pembiayaan pembangunan pelabuhan dan pengadaan kapal kargo. Saat ini Kemenhub tengah melakukan pembahasan awal dengan pihak Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
ADVERTISEMENT
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Wisnu Handoko mengungkapkan, pembahasan awal ini mengenai skema pembiayaan untuk pembangunan pelabuhan dan pengadaan kapal kargo.
"Ini sudah pernah kita diskusikan juga dengan PT SMI (Persero) dan SMI masih menjawab kalau untuk pelabuhan oke engageable (bisa) tetapi kalau kapal belum," katanya saat ditemui di Hotel Alia, Jakarta, Kamis (6/12).
Oleh karena itu, saat ini pihaknya masih mendalami secara detail terkait pembiayaan dengan skema alternatif selain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) khusus bagi kapal kargo.
"Jadi kemarin SMI mengatakan (setelah) itu harus dikonsultasikan di Bappenas kalau kapal di Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KBPU) kan baik pada tahap pembangunan dan pemanfaatannya. Tapi diskusi hari ini juga bagus supaya kapal engageable untuk dikerjasama baik dari tahap pembangunan dan tahap pengoperasian," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Wisnu, SMI belum siap menyetujui khusus untuk pembiayaan kapal kargo ataupun penumpang lantaran belum ada hasil kajian yang nyata.
"Belum ada best practice, kan bisnis tidak hanya teori (tapi) best practice bagaimana," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Litbang Kemenhub Sugihardjo mengatakan, saat ini ada 3 pelabuhan prioritas yang akan ditawarkan kepada investor, yakni Pelabuhan Nabire di Papua, Pelabuhan Carocok di Sumatera Barat, dan Pelabuhan Luwuk di Sulawesi Tengah.
"Tiga yang prioritas karena potensi luar biasa untuk dikembangkan," katanya.