Kemenhub Minta Lion dan Garuda Periksa Pesawat Boeing 737 MAX 8

30 Oktober 2018 13:24 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat boeing max 8 737 milik Garuda Indonesia (Foto: Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat boeing max 8 737 milik Garuda Indonesia (Foto: Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengirimkan surat tertanggal (29/10) melalui Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara.
ADVERTISEMENT
Isi surat itu meminta maskapai Lion Air dan Garuda Indonesia untuk memeriksa secara khusus armada Boeing 737 MAX. Instruksi dikeluarkan setelah musibah jatuhnya pesawat Lion Air tipe Boeing 737 MAX 8 di Tanjung Karawang, Jawa Barat.
"Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara menginstruksikan untuk segera dilakukan pemeriksaan khusus aspek kelaikudaraan pada seluruh Boeing MAX 8 yang beroperasi di Indonesia," ujar Direktur Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Capt. Avirianto seperti tertulis dalam surat itu yang dikutip kumparan, Selasa (30/10).
Surat yang ditandatangani Capt Avirianto tersebut ditujukan langsung kepada Direktur Utama Garuda Indonesia dan Direktur Utama Lion Air. Garuda Indonesia sendiri baru mengoperasikan 1 unit Boieng 737 MAX 8, sementara Lion Air telah mengoperasikan 13 unit.
Illustrasi Pesawat Lion Air. (Foto: Instagram/@lionairlines)
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi Pesawat Lion Air. (Foto: Instagram/@lionairlines)
ADVERTISEMENT
Kemenhub meminta kedua maskapai nasional itu melakukan pemeriksaan yang mencangkup:
1. Indikasi repetitive problem.
2. Pelaksanaan troubleshooting.
3. Kesesuaian antara prosedur dan implementasi pelaksanaan aspek kelaikudaraan.
4. Kelengkapan peralatan (equipment) untuk melakukan troubleshooting pada pesawat udara Boeing 737 MAX 8.
"Hasil pemeriksaaan tersebut di atas agar segera dilaporkan untuk dapat dievaluasi oleh Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara," tutup Capt Avirianto dalam surat tersebut.
Avirianto sudah dikonfirmasi kumparan soal surat ini. Di ujung telepon dia hanya menjawab diplomatis.
"Saya lagi sama Menhub mas," ujarnya.