Kemenhub Serahkan ke Garuda Soal Penutupan Rute Jakarta-London

14 Juni 2018 10:14 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Garuda Indonesia Airbus A330. (Foto: Wikimedia common/Manuel Pajer)
zoom-in-whitePerbesar
Garuda Indonesia Airbus A330. (Foto: Wikimedia common/Manuel Pajer)
ADVERTISEMENT
Sejak dibuka Oktober tahun lalu, penerbangan langsung dari Jakarta-London tidak memberikan untung yang banyak bagi Garuda Indonesia. Karena potensi pasarnya sedikit, Kementerian BUMN meminta agar rute langsung ini dihapus saja.
ADVERTISEMENT
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Agus Santoso, yang juga membawahi Garuda Indonesia di bidang perhubungan udara, mengatakan keputusan penghapusan rute sepenuhnya diserahkan ke maskapai yang bersangkutan.
“Manakala sustainability-nya sebatas apa kan kita tidak bisa memaksa maskapai itu untuk terus meng-cut off rute itu. Ini diserahkan semua ke maskapai,” kata Agus kepada kumparan, Kamis (14/6).
Lebih lanjut Agus mengatakan, selama ini proses pengajuan rute baru, maskapai menyampaikanya kepada pemerintah dengan membeberkan potensi pasarnya, apakah ramai atau tidak. Dia mengakui jika memang saat membuka rute baru, tidak langsung maskapai mendapatkan untung cepat. Tapi ada proses, tergantung juga promosi yang masif dilakukan maskapai.
Meski begitu, jika dalam setahun ini dianggap rute ini membebani keuangan negara, Agus menyerahkan sepenuhkan ke maskapai. Sebab, urusan aksi korporasi perusahaan negara lebih banyak ke Kementerian BUMN.
ADVERTISEMENT
“Potensial marketnya dijalani tapi tidak bisa dijalani 1-2 hari tidak bisa langsung untung. Jalur yang ditemui saat pertama kali diluncurkan tidak selalu menguntungkan. Kalau dia menerbangi dan di titik tertentu bisa menguntungkan, ya silakan saja. Kami pemerintah memberikan keleluasaan ke maskapai untuk menerbangi rute itu,” lanjutnya.
Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Sebelumnya diberitakan, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, mengungkapkan usulan itu berasal langsung dari Menteri Rini Soemarno. Rini, katanya, ingin Garuda fokus pada rute-rute yang tidak merugikan.
"Kita lagi mempertimbangkan, Ibu Menteri minta untuk ditinjau yang rute London. Rute yang rugi dipertimbangkan untuk ditutup," katanya beberapa waktu lalu.
Rute itu dibuka karena setiap tahunnya ada 350 ribu penumpang yang melintasi London-Australia (rute kangguru). Tapi sejak dibuka, tidak begitu banyak penumpang yang memakai Garuda, hanya 35 ribu penumpang.
ADVERTISEMENT
Daripada merugi di luar, kata Gatot, lebih baik Garuda merugi di penerbangan domestik. Gatot melihat saat ini peluang domestik sebenarnya tengah tumbuh. Sebut saja daerah Timur yang tumbuh sekitar 7%-8%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi secara nasional.
"Kalau misalnya kita tukar yang rugi satu atau dua di tambah rute dalam negeri, dampak ekonomi untuk Indonesia jauh lebih tinggi," ungkapnya.