Kemenhub: Tarif Tol Trans Jawa Akan Didiskon

8 Februari 2019 17:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan Tol Trans Jawa Foto: Soejono Saragih/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jalan Tol Trans Jawa Foto: Soejono Saragih/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah pihak mengkritik mahalnya tarif jalan tol Trans Jawa. Akibatnya volume trafik di jalan tol Trans Jawa masih sepi dan lengang, seperti bukan jalan tol. Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) baru-baru ini memprotes mahalnya tarif Tol Trans Jawa yang berdampak pada biaya operasional. Ditambah lagi, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga menilai, tarif Tol Trans Jawa kemahalan. Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengaku akan memberi skema diskon pada 3 klaster jalan tol. Diskon ini disebut akan diberikan kepada pengguna jalan tol jarak terjauh dalam satu klaster. "Kita akan terapkan skema diskon pada 3 penggal jalan dari mana ke mana. Nanti akan dibuat skema seperti itu, tapi kita akan lihat nanti setelah satu bulan evaluasi. Kalau baru beberapa minggu, mungkin belum terbentuk respons masyarakat seperti apa, terutama untuk mobil pribadi itu pilih yang mana," katanya saat ditemui di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (8/2).
Berpose di ikon Tol Trans Jawa Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Tarif Jalan Tol Trans Jawa akan didiskon sebesar 15 persen selama dua bulan ke depan. Karenanya, Budi mengaku ingin melihat respons dari masyarakat selama beberapa minggu. Nantinya, skema diskon ini akan diberikan pada semua kendaraan, termasuk mobil pribadi dan truk. Dia juga mengimbau bagi para pengguna jalan tol Trans Jawa yang merasa tarif yang ditetapkan cukup mahal, bisa menggunakan jalan nasional atau arteri. "Kan bisa gunakan jalan nasional. Khususnya untuk berapa truk, itu kan mereka mengangkut bermacam-macam komoditas, ada yang memang butuh cepat sampai ada yang tidak. Nah, kalau butuh cepat kan dia bisa pakai jalan tol. Yah kalau barang-barangnya tidak butuh cepat bisa pakai jalan arteri, bukan persoalan. Kalau semuanya tertuju pada jalan tol, beban jalan tol berat," katanya.
ADVERTISEMENT