Kemenhub Tegaskan Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Maksimal Rp 60 T

6 Agustus 2018 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kereta cepat (Foto: Karin-Karin/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kereta cepat (Foto: Karin-Karin/Pixabay)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ingin agar pengembangan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya dikakukan dengan teknologi yang cerdas yaitu dapat berfungsi handal, optimal, serta tidak mahal.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri menyatakan pihaknya mematok bahwa proyek ini maksimal memakan dana Rp 60 triliun.
“Itu (dana Rp 60 triliun) kan dilihat dari kemampuan fiskal kita ya. Makanya kita lakukan kajian yang dalam. Kemudian kan kita lakukan pre-feasibility study dapat indikasi biayanya. Sekarang JICA akan lakukan detail survei untuk bisa dapat desain yang lebih detail lagi,” ungkap Zulfikri di Gedung Kemenhub, Jakarta, Senin (6/8).
Kapan proyek ini bisa dimulai bergantung pada hasil survei tersebut. Sebab survei tersebut juga terkait dengan besaran pembiayaan yang dibutuhkan.
Sebelumnya berdasarkan kajian sementara yang dilakukan Kementerian Perhubungan bersama Japan International Cooperation Agency (JICA), pengembangan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya akan memakan dana hingga Rp 90 triliun.
ADVERTISEMENT
“Kalau ini loan kan artinya cukup berat juga. Itu kan hasil kajian kita, awalnya tinggi kan tuh. Pakai metode-metode akhirnya kita turunkan. Itu bargain kita. Kami akan coba terus yang murah dan cepat,” ujarnya.
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Zulfikri mengatakan, faktor pendanaan yang besar inilah yang membuat persiapan proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya ini sedikit alot. Selain itu pihaknya juga belum memiliki data detail terkait proyek tersebut. Seperti kepastian untuk pembebasan lahan.
“Ini kan proyek besar, enggak bisa secepat itu kita ini kan. Benar-benar detail. Kita minta ke Jepangnya ini murah. Masih kemahalan. Pokoknya kita minta semurah mungkin dan secepat mungkin. Karena ini kan sudah ngomong Presiden sama Perdana Menteri,” tutupnya.
ADVERTISEMENT