Kemenkeu Akan Terbitkan 5 Surat Utang Ritel dengan Target Rp 47 T

11 Juli 2019 13:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rupiah Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rupiah Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), menargetkan dapat meraup Rp 47 triliun dari penerbitan 5 Surat Berharga Negara (SBN) untuk investor ritel atau surat utang ritel pada semester II 2019.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman, mengatakan pada tahun ini pemerintah akan menerbitkan 10 SBN ritel, terdiri dari sukuk ritel, obligasi ritel, saving bond retail, dan seri sukuk tabungan.
Pada semester I 2019, sebanyak 5 SBN ritel telah diterbitkan dengan dana terhimpun senilai Rp 33 triliun. Adapun pada semester II, target dari penerbitan SBN ritel sebesar Rp 47 triliun.
"Target tahun ini SBN ritel itu matok Rp 50-80 triliun. Penerbitan sampai Juni 2019 itu Rp 33 triliun," kata Luky saat ditemui di Almond Studio, Jakarta, Kamis (11/7).
Berdasarkan rencana Kemenkeu pada semester II 2019 ini, SBN yang akan diterbitkan yakni saving bond retail ‎007 pada bulan ini, sukuk tabungan 005 pada Agustus 2019, saving bond retail 008 pada September 2019, obligasi retail 016 pada Oktober 2019, dan sukuk tabungan 006 pada November 2019.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
"Dari produk ini, semuanya non tradable kecuali obligasi retail. Untuk obligasi retail ini tradable dan kita targetkan raupan dananya yang paling besar," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan dalam penerbitan surat utang ritel ini hanya investor domestik yang diperbolehkan membeli. Dikarenakan nilai pembeliannya mulai Rp 1 juta dan dapat dibeli secara online. Saat ini pembeli SBN ritel sebanyak 52 persennya merupakan milenial.
"Justru SBN ini didominasi pembelinya generasi milenial yang mencapai 52 persen. Artinya itu memang tujuan kita membuat investor base kita domestik, khususnya untuk generasi milenial," tegasnya.