Kemenkeu Belum Mau Ajukan APBN Perubahan

22 April 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani ketika ditemui awak media, Jakarta, Rabu (05/09/2018). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani ketika ditemui awak media, Jakarta, Rabu (05/09/2018). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belum melihat perlunya APBN Perubahan (APBNP) saat ini, meskipun beberapa indikator makroekonomi meleset dari target.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan, terlalu dini jika melihat pencapaian asumsi makro saat ini untuk dilakukan perubahan. Menurutnya, perlu atau tidaknya APBN akan diputuskan di pertengahan tahun ini.
"Pandangan kami terlalu dini, kita melihat perkembangan indikator makro itu kan fluktuatif, mulai dari harga minyak dan sebagainya. Kita lihat enam bulan berjalan ini," ujar Askolani di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (22/4).
Adapun asumsi makro yang terdapat di APBN merupakan proyeksi untuk satu tahun ini. Sehingga menurutnya tidak 'apple to apple' jika membandingkan realisasi saat ini dengan target selama setahun.
"Tapi kita ada mekanisme seperti ini, ada rapat bulanan, kita lihat fluktuasi dan langkah bila diperlukan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan realisasi APBN per Maret 2019, asumsi inflasi mencapai 2,48 persen (yoy), sesuai dengan target 3,5 persen (yoy) di tahun ini. Sementara nilai tukar mencapai Rp 14.140 per dolar AS, masih masuk dalam target Rp 15.000 per dolar AS di tahun ini.
Tingkat suku bunga SPBN tiga bulan mencapai 5,8 persen, meleset dari target tahun ini mencapai 5,3 persen. Sementara harga minyak mentah Indonesia mencapai USD 60,49 per barel, lifting gas 720 ribu barel per hari, dan lifting gas 1,027 juta barel setara minyak per hari.