Kemenpan RB Siapkan Insentif Khusus bagi Pemda yang Inovatif

22 Oktober 2018 13:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers The International Public Service (IPS) Forum 2018 di kantor Kemenpan-RB, Jakarta, Senin (22/10). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers The International Public Service (IPS) Forum 2018 di kantor Kemenpan-RB, Jakarta, Senin (22/10). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) menggelar ajang The International Public Service (IPS) Forum 2018 sebagai upaya peningkatan pelayanan publik.
ADVERTISEMENT
Ajang yang bakal digelar pada 7-8 November 2018 di Jakarta Convention Center (JCC) ini akan menghadirkan forum internasional, pameran pelayanan publik, penghargaan 40 top tokoh inovasi pelayanan publik dan sharing praktik pelayanan publik, pemberian intensif daerah hingga dimungkinkan mencapai Rp 3,5 miliar.
Asisten Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB Muhammad Imanuddin mengatakan pihaknya akan memberikan insentif khusus kepada daerah dengan layanan inovatif. Adapun jumlah insentif yang diberikan masih diproses oleh Kementerian Keuangan.
“Begini, itu kan berubah-ubah, saya belum bisa memberi pastinya, kalau 2019 baru diexcercise oleh Kementerian Keuangan jadi berapa-berapanya, karena yang mendapatkan dana insentif daerah itu bukan hanya kluster inovasi juga kluster-kluster yang lain. Kalau yang dulu itu minimal mendapatkan Rp 3,5 miliar,” ucapnya kepada kumparan, Senin (22/10).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Imanudin menyebut kluster yang dilombakan sekitar 10 kluster. Ia mengatakan setiap daerah juga berpotensi untuk memenangkan lebih dari satu kluster.
“Tergantung daerah itu dapat berapa kluster, misalkan ada kluster pendidikan, kluster sosial, ada kluster infrastuktur. Kalau daerah itu mendapatkan banyak kluster itu dana insentif untuk daerah tentunya lebih besar,” imbuhnya.
Menpan-RB dalam konpers di Kantor KemenPAN-RB di Jalan Jenderal Soedirman, Jakarta Selatan, Senin (22/10). (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menpan-RB dalam konpers di Kantor KemenPAN-RB di Jalan Jenderal Soedirman, Jakarta Selatan, Senin (22/10). (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
Perihal pemenangan kluster tentang pelayanan publik yang mendapat insentif daerah, Imanudin mengaku diputuskan oleh Kemenkeu yang dilihat pula berdasarkan bobot.
“Semakin tinggi bobotnya, bisa semakin tinggi. Bobot itu adalah bagaimana dia mempunyai daya ungkit terhadap pembangunan daerah. Kemenpan hanya memberikan substansinya saja,” katanya.
Di samping itu, para pemenang yang mendapat insentif daerah kata Imanudin juga bakal melakukan program lanjutan yaitu sharing knowledge.
ADVERTISEMENT
“Jadi mereka akan ke daerah-daerah lain yang belum maju secara mandiri atau melalui fasilitas di Kemenpan. Kemenpan itu seperti mak comblang lah, match makerlah. Sehingga virus kebaikan itu menyebar, misalkan daerah A sudah bagus tapi juga bisa dijelaskan kepada temannya,” tegasnya.
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB, Diah Natalisa, menambahkan kompetisi tersebut merupakan suatu langkah sinergi guna mendukung program Kemenpan RB yang dimulai tahun 2019 dan akan mengedepankan transfer pengetahuan atau replikasi inovasi pelayanan publik yang juga bagian dari RPJMN 2020-2024.
“Tema besar yang diangkat dalam forum ini adalah 'Expanding and Improving Service Delivery Through Collaborative Action'. Untuk mewujudkan pelayanan yang optimal, pemerintah harus melibatkan aktor lain, yakni institusi kelembagaan, masyarakat, swasta, dan aktor-aktor strategis lainnya," ujar Diah saat ditemui di kantor Kemenpan RB, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Menpan RB, Syafruddin, menyatakan dalam gelaran acara itu juga akan dikenalkan masterpiece pelayanan publik Indonessia yang pernah memenangi kompetisi internasional dalam rentang lima tahun sebelumnya yakni sejak 2012.
“Banyak yang akan kita tampilkan yang diunggulkan seperti Mal Pelayanan Publik dan pelayanan publik yang mengatasi malaria dengan cepat oleh salah satu masyarakat di Teluk Bintuni,” tandasnya.