Kemenperin Ingin Pengusaha Tekstil Pakai Serat Rayon Lokal

2 September 2019 11:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung di Pameran World Ikat 2019 di Museum Tekstil, Jakarta, Jumat (23/8). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung di Pameran World Ikat 2019 di Museum Tekstil, Jakarta, Jumat (23/8). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian mendorong adanya peningkatan terhadap industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia. Sekjen Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahyono, mengatakan saat ini pihaknya terus mengkaji tantangan dalam industri TPT.
ADVERTISEMENT
Ia memastikan Kemenperin terus memperbaiki kinerja seperti dengan mengkaji aturan yang memberatkan industri serta membuka keran investasi tekstil sebagai substitusi impor. Salah satunya, menggunakan serat rayon (viscose rayon) lokal.
“Kami pun mendorong penggunaan bahan baku tekstil yang bisa diproduksi dalam negeri seperti viscose rayon ini. Kami harap dengan fokus pada produk berorientasi ekspor akan meningkatkan kinerja industri sehingga kita semakin dekat untuk merealisasikan target making Indonesia 4.0,” kata Sigit di Menara Kadin, Jakarta, Senin (2/9).
Viscose rayon adalah serat benang yang berasal dari pohon dan dapat terurai secara alami. Selain terbarukan, viscose rayon juga memiliki sifat-sifat seperti sejuk, nyaman, warna yang lebih cemerlang serta dapat digabung dengan bahan mentah tekstil lainnya seperti katun dan polyester. Bahan ini juga dapat diterapkan ke berbagai produk seperti pakaian, kebutuhan rumah tangga, hingga alat kesehatan dan kecantikan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Hubungan Internasional, Shinta W Kamdani, mengatakan saat ini TPT Indonesia menjadi sorotan. Ia percaya TPT Indonesia mampu bersaing khususnya dengan negara lain.
Suasana jual beli di toko tekstil Pasar Tanah Abang. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
“Kami optimis Indonesia dapat menjadi pemain besar di segmen pasar sustainable fashion dengan memanfaatkan sumber bahan baku tekstil yang bisa kita produksi sendiri dalam negeri,” ujar Shinta
Senada dengan Shinta, Direktur PT Asia Pasific Rayon (APR) yang menjadi produsen serat viscose rayon, Basrie Kamba, mengungkapkan kesiapan pihaknya dalam mengembangkan TPT. Ia menjelaskan pihaknya telah menghasilkan produknya dari pengelolaan lestari dan berkelanjutan yang dibuktikan dengan sertifikasi internasional dan nasional.
APR yang merupakan anak perusahaan Royal Golden Eagle (RGE) adalah salah satu produsen serat rayon terbesar di Indonesia. APR memproduksi serat rayon sebanyak 240.000 ton per tahun di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau.
ADVERTISEMENT
“Produk serat rayon kami bisa terlacak serta sustainable. Penggunaan bahan baku lokal yang sustainable juga menjadi stimulus untuk pengembangan industri TPT Indonesia sebagai industri tumpuan di masa depan,” tutur Basrie.