Kemenperin Perluas Pasar Batik Indonesia hingga ke Afrika

2 Oktober 2018 19:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Obral Produk Baju Batik di Mall Thamrin City, Jakarta, Selasa (2/10/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Obral Produk Baju Batik di Mall Thamrin City, Jakarta, Selasa (2/10/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) saat ini tengah memperluas pasar batik Indonesia di kancah internasional. Salah satu target pasar baru yang dibidik yaitu Afrika Selatan (Afsel).
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kemenperin (IKM) Gati Wibawaningsih mengatakan, perluasan pasar baru sebagai langkah untuk mengejar peningkatan ekspor batik pada tahun ini. Sebab di tahun ini, Kemenperin menargetkan peningkatan ekspor batik 10 persen.
Semester I 2018, ekspor batik Indonesia mencapai USD 108,69 miliar atau naik 10 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya USD 98,79 miliar.
"Afrika kita coba karena Afrika pakai batik juga, Afsel (Afrika Selatan) pakai batik, ya kalau bisa 100 persen (pangasa pasar). Paling banyak AS karena duitnya banyak. Pasar yang paling banyak ya yang duitnya banyak yaitu AS," ucapnya kepada kumparan, Selasa (2/10).
Produk Batik di Mall Thamrin City. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Produk Batik di Mall Thamrin City. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Dengan demikian, Gati berharap, pemerintah mampu terus menjaga momentum tren positif ini. Salah satu upaya pemerintah yaitu dengan menjaga kebutuhan bahan baku pembuatan batik itu sendiri.
ADVERTISEMENT
"Caranya bagimana? Pemerintah bangun material center. Nah untuk material center, IKM harus mau diajak kerja sama. Dia harus menginformasikan kepada pemerintah yang dibutuhkan berapa banyak untuk masing-masing daerah," kata dia.