Kemenperin Pesimistis Industri Mamin Bisa Tumbuh Lebih Tinggi

3 Oktober 2018 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan Asean Food and Beverage di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (3/10/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Asean Food and Beverage di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (3/10/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuka acara pameran ASEAN Food and Beverage di Jakarta International Expo di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (3/10). Acara ini berlangsung sejak 3-5 Oktober 2018.
ADVERTISEMENT
Direktur Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Kemenperin Enny Ratnaningtyas mengatakan, industri makanan dan minuman (mamin) selama semester I 2018 naik menjadi 10,63 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya 7,06 persen.
"Pertumbuhan industri makanan dan minuman pada semester I tahun 2018 mencapai sebesar 10,63 persen, lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan industri non-migas yang mencapai 4,74 persen maupun pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen," ucapnya saat sambutan pembukaan pameran.
Pembukaan Asean Food and Beverage di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (3/10/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Asean Food and Beverage di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (3/10/2018). (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Sementara pertumbuhan industri mamin sepanjang tahun 2017 mencapai 9,23 persen. Saat disinggung soal target pertumbuhan industri mamin pada tahun ini, Enny enggan menyatakan secara rinci. Menurutnya, salah satu tantangan sulitnya mematok pertumbuhan industri yakni pelemahan rupiah yang kian tajam, ini berdampak pada pertumbuhan mamin secara tahunan. Saat ini, rupiah melemah ke kisaran Rp 15.000 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
"Kita harapkan dengan dolar seperti ini, paling tidak minimal sama (tumbuh 9,23 persen)," ucapnya.
Oleh karenanya, Enny menjelaskan, salah satu upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri mamin yakni dengan terus mendorong pengembangan industri 4.0 berbasis digital.
"Penerapan industri 4.0 pada industri makanan dan minuman juga diharapkan mampu meningkatkan ekspor produk makanan dan minuman," ucapnya.