Kemenperin Target Salurkan 317.000 Tenaga Kerja ke Industri di 2020

10 Oktober 2019 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Komitmen pemberdayaan tenaga kerja dari dalam negeri tetap dipegang oleh SKK Migas Foto: Dok. SKK Migas
zoom-in-whitePerbesar
com-Komitmen pemberdayaan tenaga kerja dari dalam negeri tetap dipegang oleh SKK Migas Foto: Dok. SKK Migas
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan menyalurkan tenaga kerja industri yang kompeten sebanyak 317.000 pada tahun 2020 mendatang. Sedangkan, sepanjang lima tahun ke depan totalnya bisa mencapai 1,5 juta.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Jonni Afrizon mengatakan, tenaga kerja kompeten itu disiapkan utamanya melalui pelatihan industri berbasis kompetensi sistem 3 in 1 yaitu pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja.
"Penyiapan tenaga kerja industri kompeten sebanyak 1.587.500 selama 5 tahun. Untuk tahun 2020 sebanyak 317.500 orang untuk ditempatkan bekerja di industri," ujar Jonni kepada kumparan, Rabu (9/10).
Jonni menerangkan, jumlah tenaga kerja yang telah dilatih, disertifikasi dan terserap bekerja melalui diklat sistem 3 in 1 tahun 2014-2018 sebanyak 89.161 orang.
"Tahun 2019 akan dilakukan diklat dengan sistem 3 in 1 sebanyak 72.000 orang," kata dia.
Ilustrasi rekrutmen tenaga kerja Indonesia oleh perusahaan Jepang. Foto: Dok: Kementerian Ketenagakerjaan
Dalam sistem pelatihan itu, pihaknya menjelaskan, pelatihan berbasis kompetensi sistem 3 in 1 itu memiliki karakteristik jenis pelatihan sesuai kebutuhan industri, kurikulum didesain bersama dengan industri dan mengacu standar kompetensi, workshop dengan mesin dan peralatan sesuai kondisi industri dan dapat dilaksanakan oleh lembaga riset secara in-house maupun on-site.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sertifikasi kompetensi juga diterapkan. Prosesnya mesti mencakup uji kompetensi, ada Tempat Uji Kompetensi (TUK) di lembaga diklat atau tempat kerja, dan peserta lantas dapat sertifikat. Kemudian, penempatan kerja yaitu MoU dengan perusahaan hingga adanya jaminan penempatan kerja bagi seluruh lulusan diklat.
"Ada banyak sektor pelatihan itu seperti tekstil, kimia, animasi, agro, manufaktur, dan otomotif," ungkapnya.
kumparan (9/10) berkesempatan mengunjungi salah satu lembaga pelatihan yang menerapkan diklat dalam sistem 3 in 1 yaitu Balai Diklat Industri (BDI) Padang, Sumatera Barat yang memiliki spesialisasi bordir dan fesyen.
Kepala Badan Diklat Industri Padang Surya Agusman mengatakan, pelatihan di BDI Padang yang mengaplikasikan sistem 3 in 1 bahkan juga mengakomodir para disabilitas.
ADVERTISEMENT
"Diklat 3 in 1 kita, ada juga disabilitas untuk pendengaran, tuna netra memang bisa kita akomodasi menjadi peserta diklat, tuna daksa juga, kita kerja sama dengan balai disabilitas di provinsi untuk diklat sulaman," ujar Agus, sapaan Surya Agusman, ketika ditemui di Balai Diklat Industri, Padang, Sumatera Barat, Rabu (9/10).
Setidaknya ada 9 skema pelatihan diklat 3 in 1 di BDI Padang di antaranya batik berupa cap dan tulis, tenun gedongan dan ATBM, bordir sulaman yaitu sulaman, manual, high speed, dan komputer. Ada pula garment custom made wanita yaitu operator yunior custom made wanita.
Untuk semakin mengefektifkan pelatihan tersebut, Agus bilang, pihaknya juga sedang gencar mengembangkan program inkubator bisnis.
"Di tahun lalu serius, menyaring berbagai macam (bisnis), sudah mulai memiliki usaha sendiri 6 bulan minimal, kita melibatkan psikolog, tidak hanya modal nekat tapi juga determinasi "tidak mudah dipatahkan"," terangnya.
Para pencari kerja memadati arena Job Fair Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Lembaga diklat yang mempunyai 8 instruktur ahli dan 16 asesor tersebut, sepanjang tahun ini telah melakukan pelatihan diklat sebanyak 56 diklat dari target akhir tahun 58 diklat.
ADVERTISEMENT
"Ada sebanyak 3.843 alumni diklat dan 3.653 tersertifikasi. Diklat yang akan berjalan 2 angkatan dengan 80 alumni diklat," katanya.
Jumlahnya terus mengalami peningkatan, ada 46 diklat dengan peserta 2.500 peserta di tahun 2018, dan sebanyak 22 diklat dengan peserta 1.600 peserta di tahun 2017.
PDI Padang itu dikenal sebagai lembaga diklat yang mengangkat kearifan lokal budaya Indonesia, yaitu batik, tenun, bordir dan sulaman. Hasilnya pun, ada alumninya yang berkiprah di kancah nasional maupun internasional seperti Arnita Saogo Batik Mentawai dan Dewi Lunang Batik Mandeh Rubiah.
Hingga kini, kerja sama atau mitra PDI Padang yaitu 28 dinas kabupaten/kota/provinsi, 47 Kelompok Usaha Bersama (KUB), dan 21 rencana penjajakan dinas kab/provinsi.