Kementan Kembangkan Mi Bahan Lokal, Industri Ditarget Serap 20 Persen

7 November 2018 14:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tepung bahan baku lokal. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tepung bahan baku lokal. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap gandum dan terigu impor, Kementerian Pertanian mengembangkan mi berbahan pangan lokal. Adapun ragam mi ini terbuat dari bahan-bahan lokal seperti sagu, hanjeli, sorgum, dan singkong.
ADVERTISEMENT
Ragam mi berbahan baku lokal ini dipamerkan dalam gelaran “Pangan Lokal Fiesta” di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Kampus Pertanian Cimanggu, Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/11).
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi mengatakan, pihaknya memiliki sebuah program yang bertujuan untuk melokalkan industri pangan.
"Kami ini punya program yang namanya melokalkan industri pangan kita. Karena selama ini kontribusi industri makanan kita ke PDB (Produk Domestik Bruto) itu sampai 6,13 persen. Kami ingin tingkatkan lagi dengn melihat mana yang bisa digantikan bahan bakunya bisa diganti dengan lokal, lalu muncullah ide untuk membuat mi berbasis bahan pangan lokal," katanya saat ditemui di Auditorium Sadikin Sumintawikarta Kampus Pertanian Cimanggu, Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/11).
ADVERTISEMENT
Pekerja menjemur tepung tapioka di Desa Citali, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/9). (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menjemur tepung tapioka di Desa Citali, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/9). (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Padahal, lanjut Agung, Indonesia mampu memproduksi tepung dari bahan lokal karena memiliki keragaman hayati yang bisa dikembangkan sebagai bahan pangan pokok. Hutan sagu misalnya, Indonesia memiliki hutan sagu terbesar di dunia dengan luas 5,5 juta hektare atau sekitar 85 persen dari populasi sagu dunia.
"Sayangnya, potensi ini belum dikembangkan dengan baik. Padahal tadi saya coba mi bahan pangan lokal tadi, rasanya enggak kalah kok. Enak-enak saja," ungkapnya.
Untuk itu, Kementan akan terus mengembangkan makanan-makanan berbahan pangan lokal ini salah satunya dengan memasok bahan baku pangan ke beberapa industri makanan. Targetnya, minimal sebesar 10 hingga 20 persen industri pangan akan menyerap bahan baku lokal ini.
"Makanya ini butuh dukungan salah satunya dari Kamar Dagang Indonesia (Kadin). Bayangkan saja dengan produksi bahan baku lokal yang kita hasilkan ini bisa gantikan 10 persen dari yang kita gunakan sekarang itu, bisa melokalkan sebanyak 1 juta ton bahan baku di industri makanan," tutupnya.
ADVERTISEMENT