news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kementan Luncurkan Benih Cabai Unggul, Tahan Hama dan Panen Banyak

8 Juli 2018 10:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cabai merah di Pasar Jaya Kramat Jati (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cabai merah di Pasar Jaya Kramat Jati (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merakit varietas unggul cabai merah. Varietas baru melalui penerapan bioteknologi in vitro ini, diyakini tahan penyakit belang yang disebabkan oleh virus ChiVMV.
ADVERTISEMENT
Peneliti pada Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen) Balitbangtan, Ifa Manzila menjelaskan, selain lebih tahan hama penyakit, varietas baru cabai ini juga lebih produktif.
“Varietas unggul baru (VUB) cabai besar Balitbangtan ini telah dilepas oleh Kementerian Pertanian (Kementan) berdasarkan SK Nomor 051/Kpts/SR.120/D.2.7/5/2018 tentang Pemberian Tanda Daftar Varietas Tanaman Hortikultura,” katanya melalui pernyataan tertulis yang diterima kumparan, Minggu (8/7).
Dengan karakternya yang tahan hama, varietas baru yang dinamai Carvi Agrihorti ini dalam sekali panen bisa menghasilkan lebih banyak cabai. Ifa mengklaim, potensi produksinya bisa mencapai 2,5 kali lipat dari varietas benih yang selama ini dikembangkan di Indonesia.
Ifa menjelaskan, penyakit belang yang disebabkan oleh virus ChiVMV, kerap menghantui petani cabai di Indonesia. Serangan virus ini bisa menyebabkan panen gagal total atau setidaknya produksi menjadi anjlok.
Cabai Carvi Horti (Foto: Dok. Kementan)
zoom-in-whitePerbesar
Cabai Carvi Horti (Foto: Dok. Kementan)
Jika infeksi terjadi pada fase pertumbuhan awal, ukuran daun menjadi kecil, pertumbuhan tanaman terhambat, hingga akhirnya produksi buah menjadi sedikit, dan ukuran buah pun lebih kecil. Sekalo penyakit ini menyerang, penularannya sangat cepat oleh kutu daun atau Aphid spp.
ADVERTISEMENT
“Masalah ini mendesak diatasi karena prevalensi penyakit ini di sentra-sentra produksi cabai di Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu,” ujarnya.
Menurut Ifa, varietas Carvi Agrihorti ini tahan terhadap hama penyakit tersebut. Varietas benih baru ini pembuatannya dimulai dengan kultur in vitro eksplan tunas terminal dari varietas cabai tetua. Selanjutnya dibangkitkan keragaman genetiknya melalui mutasi dengan senyawa EMS, kemudian ditumbuhkan.
“Bioteknologi menjadi pilihan, karena Indonesia bukan negara asal tanaman cabai. Jadi pengembangan keragaman benih sulit dilakukan melalui cara biasa. Yang ditanam relatif sejenis, kalau satu kena serangan penyakit, mudah menyebar ke semua sentra produksi,” papar Ifa.