news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kementan: RI Akan Impor 5 Ton Daging Sapi dari Spanyol

20 April 2018 16:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi daging di pasar tradisional. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi daging di pasar tradisional. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Indonesia tengah membidik beberapa negara sebagai penyuplai baru daging sapi ke Indonesia. Selain dari Brasil, Spanyol juga disebut siap menyuplai daging sapi ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, mengungkapkan pemerintah berencana mengimpor daging sapi dari Spanyol dengan volume yang tidak terlalu besar, yaitu hanya 4 sampai 5 ton. Pemerintah tetap memprioritaskan impor daging kerbau dari India dan daging sapi dari Australia serta produk lokal.
"Spanyol enggak banyak paling 4-5 ton ya. Kalau India banyak kan," kata dia saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta, Jumat (20/4).
Penjualan daging sapi di pasar Senen. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penjualan daging sapi di pasar Senen. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Importasi daging sapi dari Spanyol adalah untuk mengisi besarnya permintaan daging saat Ramadhan dan Lebaran. Pada periode Mei-Juni 2018, kebutuhan daging diperkirakan mencapai 119.000 ton. Dari jumlah itu daging sapi lokal hanya bisa memenuhi kebutuhan 45%, sisanya dari impor.
"Kalau dilihat dari itu saja sudah cukup ya karena kita melihat di sini untuk Mei-Juni itu hanya butuh 119.000 ton. Itu untuk puasa-lebaran ya, sekitar segitu," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Mengenai importasi daging sapi dari Brasil, pihaknya tengah menunggu laporan dari tim verifikasi yang sudah dikirim ke Negeri Samba tersebut. Setelah itu, tim akan melaporkan ke Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan akan ditindaklanjuti.
"Hasil tim kan akan dievaluasi, setelah tim memutuskan begini hasilnya, a,b,c,d baru diusulkan ke Pak Menteri untuk mempertimbangkan itu. Baru diputuskan harus bagaimana nanti," jelasnya.
Menurut data Kementan, kebutuhan daging Indonesia di 2018 defisit 109.818,23 ton. Rinciannya produksi mencapai 572.596,17 ton sedangkan konsumsinya 682.414,40 ton. Defisit dipenuhi dengan mengimpor dalam bentuk daging beku maupun sapi bakalan.