Kementan soal Impor Pisang: Indonesia Harus Mengalah sama Duterte

5 April 2019 8:38 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rodrigo Duterte Foto: REUTERS/Erik De Castroe
zoom-in-whitePerbesar
Rodrigo Duterte Foto: REUTERS/Erik De Castroe
ADVERTISEMENT
Setelah bersitegang sejak Agustus 2018 lalu, hubungan dagang Indonesia-Filipina tampak menemukan titik terang. Membaiknya hubungan dagang kedua negara ini terjadi usai mengadakan pertemuan bilateral pada Senin (1/4). Sebelumnya, Pemerintah Filipina yang dipimpin Presiden Rodrigo Duterte mengancam akan mempersulit ekspor minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) dan kopi saset Indonesia ke negaranya.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara diketahui telah mengambil sejumlah kesepakatan untuk meredam ancaman perang dagang. Salah satunya, atas permintaan Duterte, Indonesia harus mengimpor pisang cavendish dari Filipina.
Padahal, produksi pisang cavendish dalam negeri disebut sudah mampu mencukupi kebutuhan domestik. Hal ini dikatakan oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian Yasid Taufik.
"Pada dasarnya produksi pisang dengan berbagai jenis pisang yang diproduksi di Indonesia untuk kebutuhan domestik," katanya saat dihubungi kumparan, Jumat (5/4).
Dia menjelaskan, selama ini pihaknya sudah mengembangkan kawasan pisang cavendish dengan skala pengembangan yang ekonomis. Pengembangan pisang cavendish ini dilakukan di daerah Lampung dan Sukabumi oleh PT Sewu Segar Group (Sunpride).
Banana Foto: PeteLinforth
Karenanya, selama ini kebutuhan pisang cavendish dalam negeri diambil dari produksi dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Kita menggunakan bibit unggul dan bermutu serta menggunakan sarana produksi yang produktif dan efisien. Dalam mengembangkan kawasan pisang cavendish, kami bekerja sama dengan kelompok tani (Poktan)," tambahnya.
Namun, dalam upaya mempererat hubungan dagang bilateral dengan Filipina, Yasid mengatakan, Indonesia harus mengimpor pisang cavendish.
"Produksi cavendish dalam negeri mencukupi, hanya saja dalam upaya memperat hubungan bilateral dengan Filipina, kita membuka masuknya pisang cavendish dari sana," jelasnya.
Meski begitu, Yasid mengaku optimistis pisang cavendish produksi dalam negeri tetap akan menjadi pilihan masyarakat. Sejumlah upaya diakui akan dilakukan untuk menguatkan daya saing pisang-pisang nasional.