Kementerian BUMN Ogah Tanggapi Tuduhan Faisal Basri

8 Oktober 2019 18:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Kementerian BUMN di Medan Merdeka Selatan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Kementerian BUMN di Medan Merdeka Selatan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN membantah tuduhan yang menyebut adanya modus korupsi lewat bank BUMN. Tuduhan tersebut pertama kali dilontarkan ekonom senior Faisal Basri yang menyebut salah satu modusnya adalah memberikan kredit pada proyek-proyek gagal.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, mengatakan bahwa tidak ada niat sama sekali kementerian ataupun bank-bank pelat merah memberikan kredit pada proyek yang berpotensi gagal. Menurut dia, pembiayaan diberikan pada proyek dengan hitungan yang tepat.
"Saya no comment saja. Kalau mau kita sampaikan, tidak ada itikad jelek untuk berikan proyek pendanaan. Semua itikad kita bagus untuk bangun bangsa," kata Gatot di JS Luwansa, Jakarta, Selasa (7/10).
Sementara terkait proyek yang didanai bank BUMN di tengah jalan tak sesuai rencana, menurutnya itu merupakan dua hal berbeda. Gatot menjamin bahwa bank-bank negara yang ada sudah menerapkan iklim kerja yang sehat (Good Corporate Governance) sehingga tak bakal melakukan modus korupsi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kalau ada hal-hal yang tidak beres, katanya, Kementerian BUMN bakal menyelesaikannya. Lebih dari itu, dia tak ingin isu ini menjadi polemik.
Faisal Basri di diskusi Menakar Foto: Ema Fitriyani/kumparan
"Niat dari awal sebagai perusahaan Tbk dan milik negara itu kita tidak akan bisa semena-mena berani lakukan hal seperti itu. Tapi kalau soal gagal, itukan dua hal berbeda. Jadi enggak usah ditanggapi," jelas dia.
Sebelumnya, Faisal Basri mengatakan salah satu modus yang dilakukan adalah seorang mafia migas melalui bank BUMN. Menurutnya, mafia tersebut akan berutang melalui bank BUMN untuk mendanai proyek yang sebenarnya tak menghasilkan alias gagal. Namun, bank BUMN ini akan terus memberikan utang lantaran pembayaran dan cicilan bunganya lancar.
"Maaf saya enggak bisa sebut banknya. Bank BUMN terus memberikan utang kepada proyek yang gagal, tapi proyeknya ini terus membayar cicilan dan bunganya, padahal proyeknya gagal. Nah yang bayar cicilan bunganya adalah holding-nya (perusahaan) di Singapura atau luar negeri, bayar lancar kan," ujar Faisal di Kantor Indef, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (30/9).
ADVERTISEMENT