news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kementerian ESDM dan PLN Cek Lokasi PLTB Tolo Sebelum Diresmikan

6 September 2019 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo kapasitas 60 MW di Kabupaten Jenoponto. Foto: Dok. PLN
zoom-in-whitePerbesar
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo kapasitas 60 MW di Kabupaten Jenoponto. Foto: Dok. PLN
ADVERTISEMENT
Genjot pembangunan pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diwakili oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) Kementerian ESDM, Rida Mulyana bersama dengan Direktur Pengadaan Strategis 2 PT PLN (Persero), Djoko R Abumanan melakukan kunjungan kerja ke Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo kapasitas 60 MW di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan pada Jumat, 6 September 2019. Kunjungan dilakukan sebelum proyek ini diresmikan.
ADVERTISEMENT
PLTB Tolo merupakan bagian dari Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit 35.000 MW, sekaligus juga menjadi bagian dari upaya Pemerintah untuk dapat mencapai target bauran energi nasional 23 persen dari EBT pada 2025.
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo kapasitas 60 MW di Kabupaten Jeneponto. Foto: Dok. PLN
Dengan nilai investasi sebesar USD 160,7 juta, pembangunan PLTB Tolo menyerap 390 tenaga kerja lokal. Sebagai pembangkit tenaga bayu terbesar kedua di Indonesia setelah PLTB Sidrap, PLTB Tolo memiliki kadar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sekitar 42 persen, memiliki 20 wind turbine, dengan tinggi tower 133 meter (m) dan panjang bilah atau baling-baling mencapai 64 m, masing-masing turbin mampu mengalirkan listrik sebesar 3,6 Megawatt (MW) dengan Capacity Factor (CF) kumulatif nya sebesar 30 persen lebih. Adapun total kWh produksi yang telah dihasilkan PLTB Tolo sejak Desember 2018 hingga Agustus 2019 sebesar 142,86 MWh.
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo kapasitas 60 MW di Kabupaten Jenoponto. Foto: Dok. PLN
Dirjen Ketenagalistrikan ESDM, Rida Mulyana menyampaikan, kunjungan kerja ke lapangan ini guna memastikan progres sinkronisasi ke sistem PLN.
ADVERTISEMENT
"PLTB ini merupakan pembangkit EBT kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan dan merupakan salah satu dari proyek 35.000 MW. Diharapkan ke depannya ada lagi green energy serta smart grid energy di Sulawesi Selatan," kata Rida dalam keterangan tertulis PLN, Jumat (6/9).
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo kapasitas 60 MW di Kabupaten Jeneponto. Foto: Dok. PLN
Pembangkit yang berlokasi di Kampung Lengke-lengkese, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Sulawesi Selatan ini merupakan pembangkit EBT yang masuk ke dalam sistem Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel). Dengan total daya mampu sistem Sulbagsel mencapai 1.499 MW, sistem ini memiliki beban puncak sebesar 1.165 MW, sehingga memiliki reserve margin atau cadangan daya sebesar 334 MW. Adapun PLTB Tolo ini menambah porsi bauran energi pembangkit EBT di sistem Sulbagsel menjadi sebesar 29 - 30 persen (PLTB sebesar 7 persen dan PLTA sebesar 22 persen).
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo kapasitas 60 MW di Kabupaten Jenoponto. Foto: Dok. PLN
Adapun untuk sistem Sulawesi, bauran penggunaan EBT telah mencapai 32,94 persen, PLTB sebesar 4,15 persen, PLTA sebesar 21,12 persen, dan PLTP sebesar 7,66 persen.
ADVERTISEMENT
PLN berkomitmen untuk mencapai target 23 persen pemanfaatan EBT di 2025, hingga saat ini (6/9) kapasitas pembangkit EBT nasional yang terpasang sebesar 7.292 MW atau setara dengan 12,36 persen dari seluruh bauran energi pembangkit.