Kementerian ESDM Klaim B20 Sukses Diuji Coba untuk Kereta Api

26 November 2018 12:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta Api. (Foto: Dok. kai.id)
zoom-in-whitePerbesar
Kereta Api. (Foto: Dok. kai.id)
ADVERTISEMENT
Selain telah memberlakukan pencampuran 20 persen biodiesel (B20) pada kendaraan roda empat, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui BLU Lemigas bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan Teknis Kajian dan Uji Jalan Penggunaan B20 pada lokomotif PT Kereta Api Indonesia (Persero) alias KAI.
ADVERTISEMENT
Kementerian ESDM menyatakan, secara umum hasil uji jalan selama 6 bulan menunjukkan tidak adanya permasalahan pada mesin lokomotif yang diuji coba.
Di samping itu, hasil menunjukkan bahwa kualitas bahan bakar B20 memenuhi spesifikasi yang ditetapkan pemerintah. Komponen filter lokomotif berfungsi dengan baik dan telah memenuhi rekomendasi Original Equipment Manufacturer (OEM) periode penggantian filter, yaitu selama 3 bulan.
Kepala Badan Litbang Kementerian ESDM FX Sutijastoto mengungkapkan, saat ini pemerintah memang mendorong penggunaan B20 angkutan orang maupun angkutan barang. Sujiastoto juga akan menyampaikan rekomendasi atas hasil uji B20 yang aman di gunakan untuk kereta api.
"Pemerintah telah memperluas penerapan kewajiban pencampuran biodiesel B20 mulai 1 September 2018 dalam rangka mengurangi defisit dan impor bahan bakar minyak serta menghemat devisa," jelas Sutijastoto seperti dikutip dari laman Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (26/11).
Ilustrasi biodiesel 20 persen (B20). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi biodiesel 20 persen (B20). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Komponen-komponen yang diujikan adalah mutu bahan bakar B20, performa mesin lokomotif serta performa material komponen mesin seperti pompa bahan bakar dan injektor bahan bakar.
ADVERTISEMENT
Pengambilan sampel bahan bakar B20 dilakukan di tiga Depo Lokomotif yaitu Tarahan, Tiga Gajah, dan Tanjung Enim Baru. Sampel diambil dari tangki lokomotif, mobil tangki pengiriman, nosel pengisian, tangka penyimpanan dan TBBM Fame.
Uji jalan dilakukan pada dua jenis lokomotif CC205 milik PRL/EMD dan dua Lokomotif CC206 milik GE yang digunakan menggandeng kereta batu bara atau babaranjang. Dalam uji coba tersebut, satu unit menggunakan bahan bakar B0 dan satu unit menggunakan bahan bakar B20.
Lokomotif-lokomotif yang diuji tersebut telah menempuh jarak sejauh lebih dari 54.000 kilometer (km) untuk mesin Lokomotif Electro Motive Diesel (EMD) dan lebih dari 58.500 km untuk mesin General Electric (GE). Melalui rute pulang-pergi Stasiun Tanjung Enim - Stasiun Tiga Gajah - Stasiun Tarahan yang berjarak kurang lebih 800 km dengan waktu tempuh kurang lebih 2,2 hari.
ADVERTISEMENT