Kementerian PUPR: Limbah Busa BKT dari Laundry Hingga Pabrik Tempe

25 Maret 2018 11:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi BKT Marunda (Foto: Paulina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi BKT Marunda (Foto: Paulina/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aliran air di Banjir Kanal Timur (BKT) telah tercemar limbah. Limbah rumah tangga berbentuk busa memenuhi pintu air Weir 3 Marunda, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Pembangunan Rumah (PUPR) menduga limbah busa tersebut berasal dari industri rumahan.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Imam Santoso, mengatakan industri rumahan yang dimaksud misalnya pabrik tempe-tahu, usaha laundry kiloan, dan limbah rumah tangga yang mengalir dari beberapa sungai ke BKT.
"Limbah deterjen itu datang dari beberapa sungai seperti Sungai Sunter, Sungai Cipinang, dan Sungai Buaran yang dibuang ke hulu BKT. Tapi bukan industri besar ya, yang rumahan seperti pabrik tempe, tahu, laundry, rumah tangga," kata Imam usai acara Peringatan Hari Air Dunia ke-26 tahun di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, (25/3).
Untuk limbah pabrik tempe dan tahu misalnya, kata Imam, memiliki kadar organik yang tinggi sehingga jika limbahnya dibuang ke sungai akan terjadi pencemaran.
ADVERTISEMENT
Imam mengaku informasi pencemaran air ini sudah diberitahukan ke Pemprov DKI Jakarta. Saat ini, kata dia, Pemprov DKI Jakarta sedang menertibakan industri di sana.
"Nanti mereka yang menertibkan, termasuk berapa sih industri rumahan yang harusnya diizinkan," katanya.