Kemristekdikti Siapkan Rp 800 Miliar untuk Bina Startup Tahun Depan

10 April 2019 16:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Ristek dan Dikti Mohammad Nasir, saat ditemui di Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, Rabu (20/2). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Ristek dan Dikti Mohammad Nasir, saat ditemui di Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, Rabu (20/2). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Riset dan Teknologi Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) memiliki program pembinaan startup. Sejak 2015 hingga 2018 ini, setidaknya telah ada 1.307 startup yang dibina.
ADVERTISEMENT
Sebagai langkah pengembangan di tahun depan, Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, pihaknya bakal mengalokasikan dana sekitar Rp 800 miliar untuk pembinaan startup.
Ia tak menyebut secara pasti penambahan jumlah startup, namun yang pasti dana itu bakal dialokasikan untuk inkubasi awal sampai startup siap bersaing di kancah global.
“Pembinaan ini kita di dalam hal ini kalau enggak salah kami sudah alokasikan Rp 400-an miliar. Kalau ke depan kalau bisa kita naikkan 2 kali (Rp 800-an miliar),” katanya ditemui di acara Startup Summit 2019 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (10/4).
Nasir menambahkan, para pelaku startup yang dibina Kemenristekdikti itu berasal dari milenial di berbagai kampus di Indonesia hingga startup binaan kementerian dan Bekraf.
ADVERTISEMENT
Menristekdikti juga akan mengundang pihak ketiga dari 44 universitas, tujuh Lembaga Litbang Daerah, dan delapan institusi swasta sebagai penguji atau inkubator para startup.
Tak hanya dari sektor teknologi informasi dan komunikasi, kata Nasir, bakal ada delapan sektor startup yang dibina yakni, TIK, pangan, kesehatan dan obat-obatan, pertahanan keamanan, energi, transportasi, material maju dan bahan baku.
Untuk kian mendorong startup berkembang, Menteri Nasir juga sesumbar untuk dimungkinkan pihaknya mendorong adanya insentif pajak.
Di sisi lain, menurutnya berbagai kerja sama juga tengah dijalankan untuk memberikan sharing knowledge bagi para pelaku startup di Indonesia. Baik di ranah industri nasional maupun mancanegara.
“Mari kita dorong startup. Adalah tonggak pertama kali menetapkan startup harus kita bangun di Indonesia untuk menggerakkan startup berbasis riset dan teknologi. Ke depan makin sukses menjadi entrepreneur muda mampu menggerakkan ekonomi Indonesia,” tutupnya.
ADVERTISEMENT