Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS Bikin Wall Street Tertekan

25 April 2018 7:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Selasa (24/4). Hal ini karena kekhawatiran meningkatnya biaya perusahaan akibat kenaikan imbal hasil obligasi AS yang mencapai 3%.
ADVERTISEMENT
Kenaikan imbal hasil obligasi AS bertenor sepuluh tahun tersebut menjadi patokan bunga obligasi perusahaan. Sehingga dengan kenaikan ke level tertinggi untuk pertama kalinya dalam empat tahun ini juga bisa mendongkrak biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan yang telah menerbitkan surat utang.
Dilansir Reuters, Rabu (25/4), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 424,56 poin atau 1,74% menjadi 24.024,13. Indeks S&P 500 (SPX) kehilangan 35,73 poin atau 1,34% menjadi 2.634,56. Sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) turun 121,25 poin atau 1,7% menjadi 7.007,35.
Indeks S&P 500 dan Dow Jones jatuh paling dalam dalam dua setengah minggu dan Dow Jones Industrial Average turun untuk hari kelima berturut-turut.
Kenaikan imbal hasil surat utang pemerintah berjangka waktu sepuluh tahun menjadi sengatan yang cukup tajam bagi bursa saham AS. Sebab, imbal hasil obligasi tersebut menjadi patokan bunga obligasi dari perusahaan-perusahaan.
ADVERTISEMENT
Kenaikan imbal hasil itu menjadi kombinasi yang cukup komplek dengan kekhawatiran akan inflasi, peningkatan pasokan utang, dan juga kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau The Federal Reserve.
"Dalam sembilan tahun rezim bunga rendah dan kini mulai keluar membuat biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan menjadi lebih mahal," ujar analis Bruderman Asset Management, New York, AS, Oliver Pursche.
Kenaikan bunga obligasi ini membuat para pelaku pasar berpikir ulang untuk menaruh portofolio mereka ke aset-aset pendapatan tetap dari saham.
Saham perusahaan 3M Co (MMM.N) menjadi pemberat utama gerak Dow Jones. Saham perusahaan tersebut jatuh 6,83% setelah perusahaan membukukan laba pebih rendah dari perkiraan para analis.
Selain itu, saham-saham teknologi juga menjadi pemberat utama gerak indeks. Facebook Inc (FB.O) turun 3,7%, Saham Apple Inc (AAPL.O) kehilangan 1,39% karena kekhawatiran atas melemahnya permintaan untuk smartphone high-end.
ADVERTISEMENT
Saham di sektor teknologi lainnya seperti Amazon.com Inc dan Netflix Inc (NFLX.O) juga membebani Nasdaq.
Volume perdagangan saham di Wall Street mencapai 7,22 miliar saham dibandingkan selama 20 sesi perdagangan sekitar 6,80 miliar saham.