Kenaikan Utang Global Mengancam Pertumbuhan Ekonomi

15 Maret 2019 9:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bola Dunia Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bola Dunia Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Bank Sentral Kanada mengungkapkan, kenaikan utang secara global telah menekan potensi pertumbuhan ekonomi. Hal itu telah membuat Kanada serta negara-negara lain di dunia, lebih rentan terhadap periode ketidakstabilan keuangan lainnya.
ADVERTISEMENT
Deputi Gubernur Senior Bank Sentral Kanada atau Bank of Canada (BOC), Carolyn Wilkins menyatakan hal itu di hadapan para profesional dan mahasiswa keuangan di Vancouver, , Kamis (14/3).
Dia menilai, saat ini sistem keuangan global berada di pada jalur yang benar dibandingkan satu dekade lalu. Tapi ketidakpastian perdagangan dan risiko-risiko geopolitik lainnya, dapat membuat keadaan jadi keluar jalur.
Wilkins mengatakan bahwa resolusi jangka panjang untuk perang perdagangan AS-China saat ini diperlukan, karena konflik tersebut mengancam pertumbuhan di seluruh dunia.
"Dalam perang dagang, tidak ada yang mendapat untung dan semua orang merugi," katanya.
Dia menjelaskan, saat ini utang global berjumlah sekitar 240 triliun dolar AS atau 100 triliun dolar AS lebih tinggi daripada sebelum krisis keuangan. "Itu adalah headwind untuk pertumbuhan dan membuat kita rentan terhadap periode lain ketidakstabilan keuangan."
Ilustrasi uang dolar Amerika Serikat Foto: REUTERS/Thomas White
Di sisi domestik, Wilkins mengatakan bahwa tingkat utang rumah tangga yang tinggi adalah kerentanan keuangan domestik yang dihadapi Kanada. Tapi dia menambahkan bahwa aturan KPR yang lebih ketat, telah meningkatkan kualitas pinjaman baru.
ADVERTISEMENT
Rasio utang rumah tangga Kanada terhadap pendapatan melebar ke rekor 174 persen pada kuartal keempat 2018.
Bank sentral Kanada telah menaikkan suku bunga lima kali sejak Juli 2017.
Nada yang lebih dovish (menahan kenaikan bunga), mendorong pasar uang memproyeksikan kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir tahun. Probabilitas penurunan bunga itu di kalangan pelaku pasar, mencapai 35 persen.
Dalam pidato itu, Wilkins tidak menyebutkan perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut.