Kendaraan yang Pakai B20 Bisa Kurangi Emisi 15 Persen

18 September 2018 16:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Biodiesel (Foto: Reuters/Mike Blake)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Biodiesel (Foto: Reuters/Mike Blake)
ADVERTISEMENT
Per 1 September 2018, pemerintah telah mewajibkan penggunaan bahan bakar Biodiesel 20 persen (B20) kepada sektor public service obligation (PSO) dan non PSO. Tujuannya agar bisa mengurangi beban impor BBM.
ADVERTISEMENT
Selain bisa mengurangi kebutuhan BBM impor, Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan menjelaskan penggunaan B20 pada kendaraan bisa mengurangi emisi cukup signifikan. Dia bilang, penurunan emisi yang bisa dicapai hingga 15 persen.
Ketua Harian Aprobi, Paulus Tjakrawan di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (18/9/2018). (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Harian Aprobi, Paulus Tjakrawan di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (18/9/2018). (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
“Pengurangan emisinya besar banget. Yang pasti saat ini bisa kurangi 15 persen. Misalnya kalau kamu pakai Solar 100 persen ditambah 20 persen Biodiesel, dibanding kamu pakai Solar 100 persen (tanpa B20), emisinya berkurang 15 persen,” kata dia saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (18/9).
Sementara untuk pasokan minyak sawit yang dijadikan bahan dasar B20 (FAME) yang sempat dikeluhkan PT Pertamina (Persero) karena tidak tersalurkan maksimalkan, Paulus membantahnya. Dia bilang, memang ada gangguan, tapi sudah dapat diselesaikan.
ADVERTISEMENT
“Enggaklah. Kecil-kecil itu. Sedikit (kendalanya), enggak signifikan,” jelasnya.