Kepala Bappenas: Ekonomi Digital RI Capai Rp 1.885 T di 2020

22 Januari 2019 13:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro. (Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi digital berdampak besar bagi berbagai sektor kehidupan. Tak terkecuali sektor ekonomi.
ADVERTISEMENT
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro membidik jumlah transaksi di bidang ekonomi digital dapat mencapai Rp 1.885 triliun pada tahun 2020.
“Digital ekonomi di Indonesia hingga hari ini membuat digital ekonomi berpotensi sampai USD 130 miliar di 2020 (Rp 1.885 triliun),” katanya dalam acara Govpay Govnext 2019 di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (22/1).
Bambang melanjutkan, ekonomi digital pada 2013 hanya berkisar USD 8 miliar atau Rp 116 trilliun mengalami peningkatan signifikan pada 2016 mencapai USD 20 miliar atau Rp 290 triliun.
Berdasarkan data analisis Ernst & Young, pertumbuhan nilai penjualan bisnis online di tanah air misalnya setiap tahun terus meningkat 40 persen. Pasalnya, ada penambahan sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Pemerintah Indonesia ingin menempatkan Indonesia sebagai Negara Digital Economy terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020,” lanjutnya.
Sengkarut Pajak Transaksi e-Commerce (Foto: Lidwina Win Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sengkarut Pajak Transaksi e-Commerce (Foto: Lidwina Win Hadi/kumparan)
Ia menjelaskan, perkembangan ekonomi digital di Indonesia tak lepas kaitannya dengan pertumbuhan e-commerce hingga financial technology (fintech) yang jadi andalan penggerak ekonomi masyarakat.
Berkaitan itu, Bambang mengingatkan perkembangan ekonomi digital masih perlu ditunjang dengan berbagai kesiapan mulai dari sumber daya manusia (SDM) hingga pengelolaan data.
Bappenas mengambil manfaat digital data, akomodasi statistik data, dan lebih pay attention di sosial media seperti Twitter, FB and lainnya,” pungkas dia.