Kepala BKPM: Sama dengan Uni Eropa, RI Punya 4 Startup Unicorn

24 Juli 2018 10:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kemunculan perusahaan rintisan alias startup mulai menjamur di Indonesia. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong bahkan menilai perkembangan startup di Indonesia setara dengan Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Lembong mengungkapkan Indonesia kini memiliki 4 perusahaan startup dengan status unicorn atau yang punya nilai usaha di atas USD 1 miliar. Capaian ini sama persis dengan Uni Eropa.
“Yang cukup membanggakan sekarang di Indonesia kita punya 4 unicorn atau perusahaan startup e-commerce yang nilai usahanya di atas USD 1 miliar. Di seluruh Uni Eropa juga ada 4 unicorn. Jadi di Indonesia, kita punya jumlah unicorn yang sama seperti dimiliki oleh Uni Eropa,” ungkap Thomas di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (24/7).
Kepala BKPM Thomas Lembong (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKPM Thomas Lembong (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Hal tersebut menurut Thomas memperlihatkan besarnya bakat kalangan muda yang bergerak dalam bidang tersebut. Menurutnya kedekatan kalangan muda dengan gadget membuat investasi di bidang startup mempunyai pangsa pasar yang cukup besar. Sehingga hal inilah yang kemudian menjadi daya tarik bagi investor.
ADVERTISEMENT
“Kalangan muda yang sangat kreatif yang juga sangat teknologi. Inilah yang diincar oleh semua investor yang membanjiri sektor ini dengan modal terutama internasional,” ujarnya.
Bahkan karena pangsa pasar Indonesia yang sangat menarik tersebut, Thomas mengaku banyak investor asing yang menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia. Menurut Thomas, pihaknya bahkan pernah menerima kunjungan dari investor-investor terkemuka seperti Alibaba, Tencent, Amazon, Google, juga perusahaan ventura dari Amerika, China, Jepang, dan Australia.
“Mereka semua mengatakan hal yang sama. Di seluruh dunia ini tidak banyak pasar dengan size seperti Indonesia. Ini yang harus kita perjuangkan mati-matian,” tutupnya.