Kereta Api dan Alat Pertambangan Mulai Gunakan Biodiesel di 2018

19 April 2018 18:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta Api Melintasi Cirahong (Foto: Flickr/Alpinus David)
zoom-in-whitePerbesar
Kereta Api Melintasi Cirahong (Foto: Flickr/Alpinus David)
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tahun ini mulai diberlakukan penggunaan campuran biodiesel dengan Solar untuk kereta api dan alat berat industri pertambangan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, penggunaan campuran biodiesel dengan Solar pada tahun ini ditargetkan menjadi 3,5 juta Kilo Liter (KL). Pada tahun lalu, realisasi penyerapan biodiesel yang dicampur Solar sebesar 2,86 juta KL.
“Target tahun ini kurang lebih 3,5 juta, itu ada tambahan 660 ribu. Di tahun ini ada tambahan sektor yang menggunakan,” Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (19/4).
Ilustrasi Biodiesel (Foto: Reuters/Mike Blake)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Biodiesel (Foto: Reuters/Mike Blake)
Sebelumnya, kewajiban campuran dengan Solar untuk pembangkit listrik. Untuk sektor pertambangan akan memberlakukan B15 (campuran 15% biodiesel ke Solar), dan kereta api B5 (campuran 5% biodiesel ke Solar).
Rida menambahkan, pencampuran biodiesel dengan Solar memiliki beberapa manfaat. Mulai dari mengurangi emisi gas rumah kaca sehingga ramah, hingga meningkatkan harga kelapa sawit yang merupakan bahan dasar biodiesel.
ADVERTISEMENT
“Kenaikan harga kelapa sawit ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani, di mana 45% petaninya adalah petani kecil,” ujarnya.