Kerugian Ramayana di Palu Lebih dari Rp 50 Miliar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Sekertaris PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) Setiadi Surya mengungkapkan kerugian awal dari pusat perbelanjaan diperkirakan mencapai lebih dari Rp 50 miliar. Namun, pihak Ramayana hingga kini masih terus menghitung kerugian pasti dari dampak bencana gempa dan tsunami.
"Sekarang memang terjadi penjarahan di sana. Besarnya kerugian itu kita sedang data tapi perkiraan bisa lebih dari Rp 50 miliar. Dalam pendataan kita karena itu mencangkup barang dagangan, dekorasi, peralatan berat, itu ada di sana itu sedang kita hitung," ucapnya kepada kumparan, Senin (1/10).
Setiadi menambahkan, kejadian gempa memang sesuatu yang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, Setiadi menjelaskan beberapa hambatan dalam pengumpulan data antara lain, penghitungan barang beli putus, lalu inventory penjualan titipan (konsinyasi) dan inventory barang super market.
ADVERTISEMENT
"Mungkin seminggu ini (penyelesaian pengumpulan data)," lanjutnya.
Pihak Ramayana juga merasa resah terhadap oknum yang kerap kali melakukan penjarahan, hal tersebut malah membuat bantuan semakin terhambat masuk ke kota Palu.
"Kalau bantuan itu dikirim terus dijarah itu ya enggak sampai ke kotanya. Yang menjarah itu adalah kelompok-kelompok orang kriminal. Walau barangkali truk-truk bisa disandera oleh mereka. Makanya stabilitasi ke mana harus cepat," pungkasnya.